Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Direktur Penggalangan Tim Kampanye Prabowo - Hatta di Pilpres 2014, La Nyalla Mattaliti berbicara terkait isu miring yang terus berhembus ke Presiden Joko Widodo.
Mulai dari isu Jokowi PKI, anti Islam, antek asing hingga keturunan china.
Baca: Kirim Surat Terbuka Kepada Presiden Jokowi, Pemimpin KKSB Sebut Perang Tidak Akan Berhenti
La Nyalla yang pernah bertempur untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2014 itu, mengungkapkan dirinya adalah sosok di balik menghembusnya isu-isu negatif yang hingga saat ini terus ditujukan ke Presiden Jokowi.
Secara blak-blakan, La Nyalla yang kini berbalik mendukung Jokowi mengakui dan membeberkan awal mula isu negatif dibuatnya dan dihembuskan ke masyarakat untuk menjatuhkan Jokowi di Pilpres 2014 lalu.
Berikut petikan wawancara La Nyalla dengan wartawan saat ditemui di kediaman Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
Wartawan :
Pak Nyalla, ini kan isu anti Islam terhadap pak Jokowi masih ada. Nah, tanggapan bapak seperti apa?
La Nyalla :
Saya kan sudah pernah ngomong. Pertama kali saya begitu mau mendukung Pak Jokowi. Saya datang ke beliau, saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang fitnah Pak Jokowi. Saya yang sebarkan obor (koran Obor Rakyat) di Jawa Timur, Madura. Akhirnya saya datang ke beliau dan sampaikan, saya mau minta maaf tiga kali. Allhamdullilah dimaafkan, ya sudah. Kalau sudah berani seperti itu, berarti, yang saya tahu tidak betul Pak Jokowi anti islam.
Sebelum saya mencari siapa Pak Jokowi, saya datang ke tempatnya di Boyolali. Saya sampaikan ke Pak Jokowi dan Pak Jokowi ahli puasa. Dari situ saya yakin, oh pantes, kalau Pak Jokowi di tahun 2014 itu menang.
Karena apa, di Indonesia ini yang berdoa, mudah-mudahan kita diberikan pemimpin, diberikan presiden yang terbaik untuk negara kita. Yang dikasih Pak Joko Widodo, bukan yang lain. Berarti apa Pak Jokowi ini orang baik. Dan doa ini tidak mungkin para ulama, para sesepuh ini mendoakan yang jelek untuk indonesia. Insya Allah Pak Jokowi kembali menang.
Wartawan :
Bapak pernah sempat minta maaf kepada Pak Jokowi, dan menyatakan saya yang menyebarkan dan ini, sekarang bagaimana caranya agar isu itu bisa dihilangkan?