News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Catatan Peneliti LIPI: Prabowo Harus Bekerja Lebih Keras Lagi Untuk Kalahkan Jokowi di Pilpres 2019

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) beserta Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Salahudin Uno (kanan) membacakan ikrar deklarasi damai saat meghadiri Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 di Silang Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 yang diikuti KPU, pasangan Capres dan Cawapres, dan 16 partai politik nasional tersebut mengambil tema 'Kampanye anti SARA dan HOAKS untuk menjadikan pemilih berdaulat agar negara kuat'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasangan Joko Widodo (Jokowi)- KH Ma'ruf Amin mendapat nomor urut satu dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua sebagai peserta Pemilu Presiden 2019.

Hal itu berdasarkan hasil pengundian nomor urut calon presiden-calon wakil presiden yang dilakukan di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (21/9/2018) malam.

Masa kampanye pemilihan umum 2019 pun telah dimulai pada Minggu (23/9/2018) hingga Sabtu (13/4/2019).

Kubu petahana Jokowi-Amin maupun pesaingnya Prabowo-Sandi terus berusaha menunjukkan kelebihan masing-masing, dan mempertanyakan pencapaian yang lainnya.

Namun sayangnya hingga akhir 2018, menurut Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, kedua capres itu mengulang konstelasi Pilpres 2014 lalu.

Untungnya, menurut Indria Samego, Jokowi sudah menang satu ronde dan berada di atas angin karena berstatus petahana, yang sudah berkerja selama lima tahun pemerintahannya.

Sementara Prabowo, dia menilai, masih cari-cari strategi untuk mengalahkan petahana.

Baca: BNN: Ada Indikasi Peredaran Narkoba Jelang Pergantian Tahun

"'Indonesia bubar' atau 'Indonesia punah' merupakan tagline yang dianggapnya dapat menarik simpati publik. Namun gak jelas korelasinya," ujar Anggota Dewan Pakar The Habibie Center ini kepada Tribunnews.com, Kamis (20/12/2018).

Yang pasti, dia memberikan catatan, Prabowo harus bekerja lebih keras lagi bila mau mengungguli Jokowi di Pilpres 2019.

"Prabowo harus bekerja lebih keras lagi bila mau mengungguli Jokowi," tegasnya.

Untuk diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Hanura.

Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga diusung Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.

Menurut dia, dua pasangan harus benar-benar optimal dan memanfaatkan sisa masa kampanye untuk semakin memperkuat elektabilitas. Khususnya dalam debat Pilpres 2019 mendatang untuk menyampaikan program-program pro rakyat dan melirik hari pemilih.

Debat Pilpres 2019 akan diselenggarakan sebanyak lima kali yang seluruhnya digelar pada 2019.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini