TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden PKS Sohibul Iman menganggap pernyataan Prabowo Subianto soal Indonesia hanya bisa bertahan tiga hari jika perang dilaksanakan hari ini, merupakan hal umum yang sudah diketahui banyak pihak.
Selain hanya meneruskan perkataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, pernyataan tersebut juga buah diskusi dari internal koalisi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
"Pernyataan pak menteri itu kan sebetulnya sudah terbuka diketahui banyak pihak. Kedua, tentu apa yang disampaikan pak Prabowo itu hasil diskusi di internal kita. Terutama di tim materi," terang Sohibul usai hadiri Pidato Kebangsaan capres 02 di JCC, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019) malam.
Presiden PKS itu juga sama sekali tidak khawatir pernyataan Prabowo menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Baca: Presiden PKS Kritisi Pidato Prabowo: Terlalu Lama, Jadi Agak Kabur
Sebab, sebagai kubu oposisi memang wajar bila pihaknya mengkritik pemerintah yang sedang berkuasa.
Malah pernyataan yang disampaikan Prabowo akan menjadi fokus perbaikan ketika paslon 02 mendapatkan mandat dari masyarakat memimpin Indonesia periode 2019-2024.
"Dari sisi apa bumerang? Saya kira dalam posisi kita sebagai oposisi kita wajar-wajar aja mengkritik. Justru itu yang akan kita perbaiki nanti kalau kita mendapat mandat," jelasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto dalam pidatonya di acara "Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto Indonesia Menang", capres 02 menyebut pertahanan Indonesia saat ini tengah dalam kondisi kurang baik.
Menurut informasi yang ia dengar dari Menteri Pertahanan Indonesia saat ini, Ryamizard Ryacudu, cadangan peluru yang dimiliki Indonesia tidak akan cukup hingga satu minggu.
Bahkan hanya 3 hari.
"Bahkan Menteri Pertahanan pemerintah yang sekarang saja mengatakan kalau Indonesia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa bertahan 3 hari" kata Prabowo.
"Karena peluru hanya 3 hari yang ada. Bukan saya, yang sampaikan itu Menteri Pertahanan Republik Indonesia dari pemerintah sekarang sendiri yang mengatakan. Karena beliau juga seorang Patriot, beliau ingin hal ini diketahui oleh rakyat Indonesia," pungkasnya.