TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf, Benny Ramdhani, mengatakan melihat hasil gelaran debat perdana pilpres lalu, pasangan nomor urut 01 menang telak atas Prabowo - Sandi.
Ia menilai, pemikiran dari Prabowo dan Sandi tidak mengalir baik, sehingga dimanfaatkan kubu Jokowi-Ma'ruf untuk memberikan serangan.
"Serangan-serangan telak tidak hanya jets, straight, hooks, dan itu menguntungkan dan kami yakin 5-0 untuk kemenangan Pak Jokowi," ujar Benny dalam sebuah diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).
Benny beralasan, ada 3 hal pembeda yang terlihat jelas antara Jokowi dan Prabowo.
"Mohon maaf tidak bermaksud merendahkan, untuk pilpres 2019 bukan lawan yang sebanding dengan pak Jokowi," kata dia.
Pertama, hal-hal yang telah disampaikan Jokowi bertitik tolak apa yang telah ia lakukan, sementara Prabowo, disebutnya menyampaikan hal-hal sifatnya utopis.
Baca: Sebut Ruh Debat Pilpres Hilang, Tim Prabowo: Semangat Proteksi Berlebih
Kedua, ujar Benny, Jokowi hadir tidak sebagai calon presiden, tapi tampil sebagai presiden, dan Prabowo tampil sebagai calon presiden, yang dua kali sudah pernah kalah, dan sekarang tampil 3 kali.
"Dia (Prabowo) sedang berhadapan dengan seorang calon presiden yang berhasil mengkalahkan dalam pilpres 2014 lalu," ungkapnya.
Sementara ketiga, pengalaman Jokowi terkait kepemimpinan jauh di atas Prabowo.
"Berpengalaman jadi wali kota, Jokowi pernah jadi gubernur, dan hadir sebagai Presiden, itu akan berdampak pada psiko politik Jokowi lebih tampil dengan percaya diri," sambungnya.
Ke depan, Tim TKN melihat hasil debat perdana yang mengusung tema "Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme" akan berdampak pada naiknya elektabilitas kepada Jokowi - Ma'ruf.
Ia menegaskan, tim kampanye telah sejak awal mendesain panggung debat pilpres sebagai target politik.
"Dan secara elektoral pasti akan menambah dukungan publik pada pasangan 01," ungkap Benny.