TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang ulama moderat, KH Maman Imanulhaq mengatakan kabar bohong atau hoaks adalah masalah serius yang mengancam proses demokrasi di Indonesia.
Menurutnya, hoaks yang berisi hasutan kebencian telah menghinakan akal sehat yang membahayakan nilai kebangsaan dan nilai kemanusiaan.
Baca: Jokowi Jengkel Lihat Fitnah, Hoaks hingga Ujaran Kebencian di Tahun Politik
"Semua relawan harus bergerak melawan hoax. Media sosial adalah medan pertempuran yang harus dimenangkan orang baik. Diam sudah bukan pilihan," tegas Maman Imanulhaq saat memberi pembekalan dalam acara “Pok Pek Prak 01” yang digelar Rumah Kerja Relawan atau Rumker Jokowi Maruf Jabar Jl.Sindangsirna no 38 Bandung.
Tokoh muda NU ini meminta agar relawan Jokowi - KH Maruf Amin membuat konten yang postif dan tidak diam jika mendapati berita fitnah kepada Jokowi.
Bahkan, Maman Imanulhaq menyarankan agar melaporkan akun yang dinilai provokatif secara massal kepada aparat berwenang.
Acara tang digelar tanggal 25-26 Januari 2019 dihadiri ratusan peserta dari Jabar, DKI dan Banten serta Observer dari beberapa wilayah se-Indonesia.
Bebera publik figur memberi motivasi kepada relawan diantaranya Farhan, Choky Sitohang, Giring Ganesha dan ulama besar dari NTB, Muhammad Zainul Madji atau Tuan Guru Bajang (TGB)
Dalam kesempatan yang sama, TGB mengarahkan para relawan untuk meyakinkan kepada umat untuk memilih calon terbaik dari orang-orang baik.
“Kita yakin, dan harus meyakinkan kepada orang lain bahwa kebaikan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin adalah kebaikan untuk umat bukan kebaikan untuk dirinya sendiri,” imbuhnya.
Baca: Polrestabes Medan Bentuk Tim Khusus Tangkal Hoaks Jelang Pemilu
TGB juga menambahkan, perlunya mewaspadai dan mengantisipasi Hoaks yang beredar di Masyarakat.
“Hoaks PKI, Kriminalisasi Ulama, antek asing itu semua fitnah yang menimpa Pak Jokowi selama 4 tahun lebih pemerintahan Jokowi-JK. Tugas kita harus membersihkan itu. Jangan hanya meyakini bahwa orang baik akan tetap menang, dunia politik itu berbeda," kata TGB.