News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

TKN: Dukungan Alumni karena Mereka Lihat Prestasi Jokowi Selama 4 Tahun Jadi Presiden

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri deklarasi dukungan dari alumni SMA se-Jakarta di Istora Senayan, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (10/2/2019). Deklarasi tersebut untuk memenangkan pasangan capres - cawapres nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma’ruf Amin Zuhairi Misrawi menyakini dukungan Alumni kampus dan sekolah terhadap petahana jelas lebih besar daripada terhadap Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal tersebut, menurut Ketua DPP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) ini, membuktikan bahwa dukungan kaum terpelajar terus meningkat kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Di sisi lain, maraknya hoaks mulai tidak efektif untuk mempengaruhi kaum terpelajar," ujar Gus Mis demikian sapaannya kepada Tribunnews.com, Senin (11/2/2019).

Dengan ini pula, dia meyakini swing voters yang masih ragu dengan pilihannya dan undecided voters yang belum menentukkan pilihannya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca: KPK Jawab Tudingan Pemprov Papua Soal Bukti Dugaan Penganiayaan

"Makanya, undecided dan swing voter akan memberikan dukungan kepada Jokowi," jelas Gus Mis.

Menurut Gus Mis, bakal banyak Alumni kampus dan sekolah yang akan memberikan dukungan kepada Jokowi.

"Karena mereka melihat prestasi yang dikerjakan Jokowi selama memimpin 4 tahun terakhir. Belum lagi rekam jejak selama memimpin Solo dan Jakarta," tegas Gus Mis.

Sebelumnya, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai maraknya deklarasi dukungan Alumni kepada calon presiden hanya kegiatan seremonial belaka.

Hendri Satrio belum melihat adanya relasi deklarasi dukungan Alumni dengan elektabilitas pasangan calon.

"Ini sebatas seremoni saja. Seremoni yang menyenangkan capres dan cawapresnya saja dan panitianya," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPi ini kepada Tribunnews.com, Senin (11/2/2019).

Sebagaimana diketahui, masing-masing pasangan capres-cawapres mendapat dukungan dari Alumni sekolah dan kampus di Pilpres 2019.

Menurut Hendri Satrio, banyaknya dukungan Alumni sekolah atau universitas tidak bisa menjadi gambaran suara nyata di Pilpres 2019.

Bahkan fenomena deklarasi dukungan kepada capres dan cawapres ini masih akan marak disuguhkan baik oleh pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hingga hari "H" pemilihan pada 17 April mendatang.

"Sekalian kan ini bisa menjadi catatan jasa, bahwa dia sudah berjasa bikin deklarasi ini, bikin deklarasi itu. Dan trennya akan terus ada sampai April," jelas Hendri Satrio.

"Sebelumnya kan trennya deklarasi dibikin relawan. Relawan ini bikin deklarasi, relawan itu bikin deklarasi. Sekarang pakai sekolah-sekolah," paparnya.

Dia menilai, deklarasi dukungan Alumni lebih kepada klaim untuk membesar-besarkan dukungan. Yang sebenarnya jumlah alumni yang di luar pendukung, jauh lebih banyak.

Dia mengingatkan kepada pasangan capres dan cawapres untuk tidak terpesona dengan banyaknya deklarasi dukungan Alumni.

"Bisa saja akhirnya merugikan Capres dan cawapres. Tapi kalau untuk seremoni, untuk senang-senang dan heboh-hebohan boleh-boleh saja. Namanya saja pesta demokrasim sejauh positif bangi banyak orang," ucapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini