"Karena ini ada menjadi menarik untuk tahu seberapa beda pilihan-pilihan elektoral presidennya itu. Nah ini yang Fahri Hamzah tidak paham," katanya.
Ia juga membantah apabila materi sentimen agama tersebut diangkat untuk mengadu domba pemilih muslim di Indoensia.
Ia mengatakan bahwa studi tersebut sudah biasa dilakukan di Amerika dan negara barat lainnya.
Bahkan di Amerika riset studi sentimen agama dilakukan sangat rinci.
"Di Amerika, di Barat nuansa-nuansa sentimen agama biasa diekplore malah lebih jauh lagi frekuensi datang ke gereja pun dihitung. Mereka yang ke gereja minimal sebulan sejali, setahun sekali, setiap minggu dan bagaimana prilaku pemilihnya dan yang ke geraja tiap hari cenderung ke Donal Trump. Dan yang jarang cenderung ke Hillary Clinton itu bukan kita mengadu domba," katanya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai bahwa Denny JA saat ini lebih condong seperti tim sukses bukan ilmuwan.
Alasannya materi riset lembaganya yakni LSI Denny JA dalam Pemilu Presiden cenderung tendensius.
Baca: Pulang ke Istana Bogor, Jokowi Naik KRL
"Denny JA itu tim sukses, dia bukan ilmuan. Menurut saya surveinya mulai berbahaya karena memasukan elemem-elemen adu domba antar warga negara," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (6/3/2019).
Pernyataan Fahri tersebu merespon hasil survei LSI Denny JA yang menyebut bahwa mayoritas pemilih muslim Prabowo-Sandi menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah. Menurut Fahri materi survei tersebut berpotensi mengadu domba masyarakat.
"Saya terus terang belakangan semakin kurang, dulu dia kakak kelas saya, saya kagum lah sama Denny, sekarang agak payah surveinya, materinya tendensius, janganlah. jangan mau adu domba," katanya.
Lagian menurut Fahri siapa yang menginginkan Indonesia seperi negara di kawasan Timur Tengah. Indonesia menurutnya lebih nyaman ketimbang negara di Kawasan Timur Tengah yang kebanyakan porak poranda.
"Siapa yang mau jadi Timur Tengah orang negara bubar, ini kan otaknya kayak nggak masuk gitu loh. ini negara enak di sini, masa kita, wah enak nih tinggal di negara bubar, gimana sih itu orang, kan pakai akal aja dong, Denny, Denny, cari makan jangan gitu amatlah," katanya.