TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima ikut menanggapi pidato Ketua Umum PSI Grace Natalie yang dituding ikut menyinggung sesama partai koalisi, Golkar dan PDIP.
Dalam pidatonya Grace menyinggung partai yang mengaku punya jiwa nasionalis tinggi, namun tidak sama sekali mencerminkannya.
Menurutnya, pernyataan PSI tidak serta-merta mencerminkan pandangan dari kubu TKN Jokowi-Ma'ruf.
Apalagi, PSI adalah partai yang masih seumur jagung. Maka, Aria cukup mewajari pandangan PSI sebagai partai yang baru merintis.
Dia juga menyebut apa yang dinyatakan PSI tidak serta membuat suasana koalisi menjadi gaduh.
Baca: Melihat Indonesia di Wellington City Library
"Ya PSI kan partai baru, itu gaya PSI. Tidak semua yang dikatakan PSI, cocok untuk TKN. Tidak semua hal yang disampaikan PSI itu bagian dari hal yang disampaikan TKN Jokowi-Ma'ruf," kata Aria saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Sementara soal kurangnya upaya PSI mengampanyekan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf di beberapa daerah, Aria tak ambil pusing.
Sebab PSI bukan satu-satunya partai yang tergabung dalam sebuah koalisi, tapi dalam praktiknya di lapangan tidak mencerminkan keterlibatannya.
"Nggak masalah, partai lain juga banyak," katanya.
Sebelumnya, dalam pidato di Medan, Sumatera Utara, Senin (11/3/2019), Ketua Umum PSI Grace Natalie menyinggung partai-partai yang mengaku nasionalis tapi mendukung Perda Syariah yang menurutnya diskriminatif.
Grace juga menganggap partai-partai itu tak peduli pada kasus-kasus intoleransi akhir-akhir ini.