TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka turut menyelimuti pesta demokrasi Pemilihan Umum atau Pemilu 2019.
Anggota kepolisian dan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebanyak 9 orang meninggal dunia saat bertugas di Pemilu 2019.
Petugas KPPS maupun polisi/TNI yang bertugas berjatuhan akibat terlalu lelah menuntaskan rekapitulasi hingga Kamis (18/4/2019) dini hari.
Seperti dikutip Wartakotalive.com dari akun terverifikasi Brigjen Pol Krishna Murti yang baru saja memposting berita duka cita lewat instagram pada Jumat (19/4/2019)
Innalillahi wa innaillaihi roji’un..
Selamat jalan abangda baik hati.. Kemarin masih bersama kami. Sekarang beliau meninggalkan kita semua.. Wafat saat melaksanakan tugas pengamanan Pemilu di NTT.. Semoga semangat pengabdian beliau bisa menjadi sari tauladan bagi kami semua.. RIP *BJP. Drs. SYAIFUL ZACHRI.* Semoga Almarhum husnul chotimah, diampuni dosanya dan Kel yg ditinggalkan diberi ketabahan, kesabaran dan keikhlasan. Aamiin YRA #kmupdates
Baca: Kelelahan Persiapkan TPS, Dua Petugas KPPS di Bandung Meninggal Menjelang Pencoblosan
Baca: Begadang Selesaikan Tugasnya, Ketua KPPS 031 Bojong Rawalumbu Bekasi Meninggal Dunia Akibat Jantung
Baca: KPU: Petugas KPPS Tak Dapat Asuransi
Selain itu ada dua orang ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) diketahui meninggal dunia akibat kelelahan saat bekerja di tiap Tempat Pemungutan Suara - TPS wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Mereka adalah Supriyanto (54), Ketua KPPS TPS 11 Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, dan Jeje (60), ketua KPPS TPS 2 warga Kampung Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.
Kedua orang tersebut meninggal tak lama berselang selesai melakukan penghitungan suara di TPS-nya masing-masing, Kamis (18/4/2019) kemarin.
Kedua korban telah disemayamkan di masing-masing rumah duka Kamis malam tadi.
Selain itu, kedua ketua KPPS yang meninggal tersebut memiliki riwayat penyakit jantung dan bronkhitis.
Ketua Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Cigalontang, Iman mengatakan, korban meninggal dunia disebabkan kurang tidur dan kelelahan hingga tidak merasakan jika dirinya memiliki riwayat penyakit bronkhitis.
Baca: Petugas Keamanan dan KPPS di Papua diteror KKB
Baca: KPPS Meninggal Setelah Kelelahan Bertugas, Ini Penjelasan Medis Lelah dan Begadang Picu Kematian
Korban jatuh pingsan saat melakukan penghitungan surat suara, hingga anggota KPPS melarikan ke Puskesmas setempat tetapi nyawanya tak tertolong.
"Memang Ketua KPPS tersebut sejak dua hari itu sibuk mendirikan lokasi TPS dan mereka semua kurang tidur, kelelahan dan kecapean sampai penghitungan suara dilanjutkan lagi pagi hari untuk dimasukan ke C1. Akan tetapi, Ketua KPPS dipastikan merasakan kecapean tapi tidak dirasakannya hingga dia jatuh dan pingsan di TPS tersebut," katanya, Jumat (19/4/2019).
Iman mengungkapkan, korban selain menjadi Ketua KPPS TPS 11 juga sebagai pegawai checker PLN yang setiap bulan selalu kontrol mendatangi rumah-rumah warga.