News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Multaqo Ulama Digelar Malam Ini, Berikut Tokoh-tokoh yang Akan Berbicara Dalam Acara Tersebut

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Multaqo atau pertemuan ulama, habaib, dan cendekiawan muslim di Hotel Kartika Chandra, Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2019) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Multaqo atau pertemuan antara ulama, habaib, dan cendekiawan muslim digelar di Hotel Kartika Chandra, Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2019) malam.

Sebanyak 600 ulama, habaib, dan cendekiawan muslim direncanakan hadir dalam acara yang dimulai sekitar pukul 19.30 WIB tersebut.

Sejumlah ulama juga dijadwalkan akan mengisi serangkaian acara yang akan berangsung hingga menjelang tengah malam tersebut.

Baca: Jenguk Ani Yudhoyono, Andre Rosiade: Tidak Ada Hubungannya dengan Konstelasi Politik di Tanah Air

Sambutan akan disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj dan Habib Lutfi bin Yahya.

Kemudian Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasarudin Umar akan membawakan materi bertema “kewajiban taat kepada ulil amri”.

Dilanjutkan dengan pemaparan cendekiawan muslim KH Masdar Mas’udi dengan membawakan materi bertema “perlunya menjalin ukhuwah islamiyah” dan Habib Salim Jindan yang membawakan materi bertema “hukum makar dalam Islam”.

Baca: Mahfud MD Angkat Bicara soal Ijtima Ulama 3 dan Titik Temu dari Kubu yang Bersaing di Pilpres 2019

Sesi materi akan diakhiri Guru Besar Hukum Islam UIN Syarif Hidayatullah, Masykuri Abdillah yang membawakan tema “perlunya menjaga stabilitas dalam Islam”.

Kemudian KH Manarul Hidayah akan menyampaikan rekomendasi dan kesepakatan atas hasil Multaqo Ulama.

Serta ulama asal Jawa Tengah KH Maimoen Zubair akan menyampaikan tausiyah dan doa bersama untuk kemaslahatan bangsa.

Acara akan ditutup dengan sesi konferensi pers pukul 23.00.

Acara Ijtima ulama 3

Sebelumnya sempat ada acara bernama ijtima ulama 3 yang berlangsung di Bogor, Rabu (1/5/2019).

Ijtimak Ulama III telah mengeluarkan 5 rekomendasi untuk menghadapi isu kecurangan Pilpres 2019.

Satu di antara rekomendasi yang paling "keras" adalah usulan agar Jokowi-Maruf Amin didiskualifikasi.

Para ulama pendukung pasangan Capres dan Cawapres RI nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membatalkan atau mendiskualifikasi calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Maruf Amin.

Dalam acara Ijtima Ulama 3 yang berlangsung di Bogor, Rabu (1/5/2019) kemarin, Panitia mengatakan menyebar 1.000 undangan, namun berdasarkan pantauan wartawan BBC News Indonesia yang meliput acara itu, Rivan Dwiastono, sekitar 500 orang yang hadir.

Beberapa ulama yang terlihat hadir adalah KH Abdul Rasyid Abdullah Syafie, Ustaz Yusuf Muhammad Martak, Ustaz Zaitul Rasmin, Ustaz Slamet Maarif, KH Sobri Lubis, dan Ustaz Bachtiar Nashir.

Dalam kesimpulan acara, Yusuf Martak, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama mengatakan, "Telah terjadi berbagai kecurangan dan kejahatan yang bersifat terstruktur, sistematis, masif dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2019."

Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Martak (TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTANA)

Prabowo Subianto yang juga hadir dalam acara mengatakan bahwa kesimpulan pertemuan "cukup komprehensif dan tegas."

Baca: SEJARAH HARI INI 2 Mei Hari Pendidikan Nasional, Kenali 10 Fatwa Ajaran Ki Hadjar Dewantara

Baca: Hasil Assessment Tata Nilai Rekrutmen Bersama BUMN Diumumkan Hari Ini 2 Mei, Cek di Link Ini 

Baca: Ijtima Ulama 3 Minta Jokowi-Maruf Didiskualifikasi, Pengamat: Ini Upaya Delegitimasi KPU

Baca: Hasil Liga Champions - Barcelona vs Liverpool, Sihir Lionel Messi Buat Van Dijk Tak Berdaya

Sebut Ada Kejahatan di Pemilu

Saat ditanya apa yang dimaksud dengan kejahatan dalam proses pemilu, Slamet Maarif, Ketua Ijtima Ulama 3, mengatakan," Kenapa kita peserta ijtima mengatakan ada kejahatan, karena ada perbuatan-perbuatan curang yang mengarah ke kejahatan. umpamanya menzalimi suara orang, memerintahkan suara hak orang, kemudian fakta-fakta di lapangan ditemukan bntuk kejahatan juga yang kita indikasikan terstruktur, sistematis, dan masif."

Sejauh ini kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno belum menunjukkan metode penghitungan dalam klaim mereka bahwa Capres nomor urut 02 itu menang dalam Pemilu.

Konferensi pers jelang pelaksanaan Ijtima Ulama dan Tokoh III di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019) (Tribunnews.com/Rizal Bomantama)

Dalam kesempatan itu, penyelenggara juga membantah tuduhan bahwa seolah-olah Ijtima Ulama ini berusaha menggiring opini bahwa seolah-olah Pemilu 2019 diwarnai kecurangan.

"Justru para ulama datang ke sini untuk memberikan ketenangan kepada umat," kata Bachtiar Nasir, panitia pengarah (steering comittee) "Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 3, Rabu (1/5/2019) di Bogor, Jawa Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini