TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan telah mengharamkan gerakan tagar 2019GantiPresiden untuk disebutkan lagi.
Menurutnya hal ini karena kompetisi pemilu telah usai dan tidak ada lagi masa kampanye.
"Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? karena itu sudah hari terakhir kampanye," ujar Mardani Ali Sera dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Senin (6/5/2019).
"Kalau sekarang apalagi sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku," tambahnya.
Mardani Ali Sera pun meminta agar siapun nanti yang menjadi presiden terpilih agar dapat dihormati.
Baca: Nikita Mirzani Ogah Beri Nama Belakang Anaknya Pakai Dipo Latief: Enggak Bangga!
Baca: Tiga Lokasi di Kalteng Ditawarkan Ke Jokowi untuk Jadi Ibu Kota
Baca: Rekomendasi 6 Tempat Berburu Takjil Murah Meriah dan Halal di Jakarta
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Baca: Rekomendasi 6 Tempat Berburu Takjil Murah Meriah dan Halal di Jakarta
Dan apabila ada terjadi beberapa masalah diselesaikan sesuai dengan koridor hukum.
"Itu suaranya rakyat, dan saya harus menghormati. Kalau Pak Prabowo saya sujud syukur, kalau Pak Jokowi, ya berarti saya harus mengawal sesuai koridor," tutur Mardani Ali Sera.
Sebagai informasi Gerakan tagar 2019GantiPresiden digaungkan atau digagas oleh Mardani Ali Sera pada Maret 2018.
Pernyataan Mardani ini kemudian ditafsirkan oleh kubu Jokowi-Maruf sebagai pengakuan tidak langsung atas kemenangan Jokowi.
Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Amin Michael Umbas mengatakan sikap itu membuktikan bahwa Mardani sadar bahwa Pilpres 2019 sudah selesai.
"Kemenangan Jokowi-Amin semakin nyata. Selain hasil quick count, data Situng KPU sudah mencapai 65,3 persen. Hasil real count Jokowi-Amin meraih 56,11 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 43,89 persen. Selisih yang tidak mungkin lagi bagi Prabowo-Sandi melampaui Jokowi-Amin," ujar Umbas dalam keterangannya, Sabtu (4/5/2019).
Umbas mengatakan pilihan mayoritas kepada Jokowi-Amin membuktikan kemenangan akal sehat.
"Mardani pun menyadari, bahkan menghargai proses demokrasi yang sudah dilalui. Semestinya, rekan-rekan Mardani di kubu Prabowo-Sandi mengikuti langkah akal sehat Mardani," ujar Umbas yang juga ketua umum Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ).
Baca: Selain Tutup Gerakan #2019gantipresiden, Mardani Ali Sera Juga Dukung Rekonsiliasi TKN-BPN