Kembali Hinca menegaskan tudingan Kivlan Zen terhadap SBY adalah ngawur.
"Ngawur itu. saya setiap saat ada di BPN bagaimana mungkin tuduhan itu busa diterima? Yang milih itu rakyat, dan proses penghitungan masih berjalan. setia lah pada proses. Itulah demokrasi," ucapnya.
Demokrat juga meminta Kivlan Zen untuk berhenti menuding SBY demikian. Pun meminta hentikan adu domba tersebut.
Baca: Kivlan Zen Tuding SBY Licik, Demokrat: Masa Mayjen Liar dan Onar Mau Nilai Presiden Keenam RI
"Di alam demokrasi boleh beda pendapat dan kami hormati. Bantahan kami ini juga tegas. Jangan ngawur dan jangan mengadudomba. Hentikan adu domba ini!" tegasnya.
Pernyataan Kivlan Zen
Kivlan Zen menuding Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertindak licik saat Pilpres 2019.
Ia menyebut, SBY dan Partai Demokrat ingin menjegal Prabowo Subianto batal menjadi capres di Pilpres 2019.
"Saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," kata Kivlan Zen di sela aksi demo di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Baca: Bachtiar Nasir dan Eggi Sudjana Jadi Tersangka, Ini Pendukung Prabowo yang Dilaporkan ke Polisi
Selain itu, Kivlan juga menyinggung peryataan Wasekjen Demokrat Andi Arief yang menyebut ada setan gundul di Koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi.
Kivlan justru menyebut Andi Arief yang merupakan setan gundul.
"Ya yang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan. Masa kita dibilang setan gundul," jelas Kivlan Zen.
Baca: Demokrat: Kivlan Zen Jangan Banyak Omong, Kelasnya Jauh Dibawah SBY
Sebelumnya diberitakan, Andi Arief bercuit soal 'setan gundul' yang muncul di tengah perjalanan perjuangan Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Andi mengatakan 'setan gundul' itu memberikan masukan kepada Prabowo yang menurutnya sesat.
Andi mengatakan Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan partai-partai politik pengusung Prabowo-Sandi, yakni Gerindra, PAN, PKS, dan Berkarya, serta rakyat, bukan 'setan gundul'. Jika si 'setan gundul' masih hadir, Andi mengancam Demokrat bakal memilih jalan sendiri.