TRIBUNNEWS.COM - Nama Hairul Anas Suaidi menjadi perbincangan setelah dirinya tampil di acara bersama Pasangan Calon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hairul Anas merupakan tim IT dari ITB yang menyampaikan presentasi dugaan sejumlah kecurangan dengan menggunakan robot pemantau situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Siapa sangka, Hairul Anas ini merupakan keponakan dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Dilansir oleh Tribun Madura, Anas merupakan pria kelahiran Pamekasan, Madura, 20 Juli 1976.
Melalui Twitter, Anas pun beberapa kali memperlihatkan dirinya yang merupakan keponakan dari Mahfud MD.
Seperti dilihat, Anas bahkan memasang foto dirinya dan Mahfud yang di sampul cover profil Twitter miliknya.
Baca: Hairul Anas Ciptakan Robot IT Pemantau Situng KPU, Mahfud MD Akui Keponakannya Itu Memang Cerdas
Terlihat Mahfud MD dan Anas yang berfoto bersama, namun Mahfud seperti tidak sadar jika sedang di foto.
Namun diketahui, Twitter Hairul Anas terakhir memberikan kicauan pada September 2018 silam.
Selain itu, dirinya juga sempat datang di acara yang dihadiri oleh Mahfud MD tersebut.
Dalam postingannya, Anas mengunggah foto Mahfud di tahun 2015 silam.
Saat itu Mahfud terlihat berbicara di depan podium yang diketahui dalam acara pelajar Islam se Indonesia.
Dalam kicauannya, Anas menuliskan dirinya berterima kasih pada Mahfud yang telah hadir dalam acara tersebut dan menyebutnya dengan paman.
"Terima kasih Pamanda @mohmahfudmd telah menyempatkan diri utk bersentuhan kembali dengan Pelajar Islam Indonesia," tulis Hairul Anas.
Selain itu, ada pula foto Anas yang bersebelahan dengan Mahfud berbedar di Twitter.
Seperti yang diunggah oleh akun Twitter @AbdWarisAnwar1.
Terlihat Anas yang memakai baju bergaris duduk di samping Mahfud yang mengenakan batik.
Tak hanya mereka berdua, terlihat pula anak Mahfud MD, Roichan Akbar yang berada di belakang Mahfud.
Serta beberapa orang yang berada di belakang mereka.
Baca: Fadli Zon Sebut ke MK Tak Ada Gunanya, Mahfud MD: Tidak Percaya Boleh, tapi Jangan Provokasi
Dalam foto itu, tampak Anas dan Mahfud berkunjung ke sebuah makam.
Terlihat makam bernisan hijau yang ditanami bunga di atasnya.
Semua yang di siru tampak serius menghadap ke arah makam.
Sementara dilansir oleh Tribun Madura, guru SMA Anas, Sutrisno mengatakan Anas merupakan anak yang cerdas dan murah senyum.
"Saat bersekolah dulu, kami mengenalnya sebagai Anas Suaidi," kata Sutrisno saat ditemui di SMAN 1 Pamekasan, Kamis (16/5/2019).
"Saya mengajar Anas di bidang guru kimia. Anas itu orangnya luar biasa. Pintar, memang IQ nya cukup tinggi," sambung dia.
Tak hanya anak yang cerdas, Anas juga dikenal oleh gurunya sebagai orang yang santun.
"Dengan teman-temannya baik dalam berkawan. Murah senyum sehingga kalau bergaul dengan Anas enaklah mereka itu," ujar Sutrisno.
Sutrisno mengaku, setiap ujian pelajaran Kimia, hasil ujian Anas tidak pernah mengecewakan.
Sebab, kata dia, Anas sosok yang rajin bertanya di kelasnya.
Saat istirahat, Anas selalu menyempatkan diri untuk baca buku.
Sebelumnya, Anas sempat tampil di acara Simposium 'Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
Pada kesempatan itu, Anas sebut hasil scanning di situng KPU merupakan hasil editan.
Anas menemukan beberapa klaim kecurangan yang ada dalam input situs KPU.
Satu di antaranya adalah soal hasil scanning lembar C1.
Baca: Mahfud MD Bicara soal Isu Rusuh 22 Mei : Memang Akan Ada Pengerahan Massa, tapi Tidak Gaduh
Ia mengambil sampel hasil pindai C1 dari beberapa kota di Jawa Tengah secara acak.
Anas menilai gambar latar belakang pada form C1 harusnya menyatu dengan isinya.
Namun, ia menemukan, gambar latar justru tidak bergerak saat hasil pindai mencoba digerakkan.
Keanehan tersebut terlihat saat isi dari hasil pindai yang ikut bergerak.
Anas menampilkan hal itu melalui layar yang disaksikan para pendukung Prabowo-Sandi beserta calon yang mereka usung.
"Nah coba di klik sekali lagi, ini ada keahlian IT forensik dalam bentuk gambar C1, ini diambil dari beberapa TPS di Jawa Tengah secara acak," ujar Anas yang dilansir oleh channel YouTube Gerindra Tv.
"Silahkan bisa dilihat, ini kalau dibandingkan C1 dengan C1 berikutnya itu latar belakangnya tidak bergerak, tapi isinya goyang-goyang nari-nari seperti ini."
"Artinya ketika proses scanning itu seharusnya paralel antara gambar dan isinya antara gambar latar belakang dan isinya, tapi di sini isinya nari-nari artinya ini adalah terindikasi manipulatif."
Selain itu, hasil pindai C1 juga diragukan keasliannya karena saat menggunakan filter negatif, beberapa tulisan tidak ikut terpindai.
"Silahkan boleh diklik lagi yang sebelah kiri, yang kiri yang hitam ini lain lagi. Ini proses penggunaan filter negatif, dari semua yang discan itu difilter negatif tidak ada yang bisa dibaca."
"Artinya ini bukan hasil scanning tapi hasil editing di Microsoft atau di Photoshop, ini adalah sumbangsih dari insan-insan IT yang tidak ikhlas, tidak ikhlas Prabowo-Sandi dikalahkan, tidak ikhlas pemilu yang jujur dan bersih dikotori oleh berbagai jenis kecurangan?," tutur Anas.
Baca: Bedah UU tentang Makar, Mahfud MD Sebut 3 Kategori Tindakan Makar, Apakah Eggi dan Kivlan Masuk?
Diketahui dalam acara tersebut, Prabowo dan Sandiaga juga turut memberikan arahan soal klaim kecurangan yang diterima kubu mereka.
Selain Anas, ada pula beberapa pakar dari BPN yang mengungkapkan penghitungan hingga memutarkan video yang dianggap sebagai kecurangan.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Foto-foto Kedekatan Pencipta Robot IT Prabowo-Sandi dengan Mahfud MD, Sempat Ucapkan Terima Kasih (TribunWow.com/Tiffany Marantika)