News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ferdinand Hutahaean Berhenti Dukung Prabowo, BPN: Itu Hanya Emosi Sesaat

Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut tanggapan Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad terkait politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang berhenti mendukung Prabowo-Sandi.

Berikut tanggapan BPN terkait politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang berhenti mendukung Prabowo-Sandiaga.

TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyatakan berhenti mendukung Prabowo-Sandiaga.

Hal tersebut dikatakan Ferdinand lewat akun Twitter pribadinya.

Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad menilai, pernyataan Ferdinand hanya emosi sesaat.

"Saya yakin itu hanya emosi sesaat. Saya kenal Bung Ferdinand orangnya baik kok," kata Dasco saat dihubungi, Senin (20/5/2019).

Menurut Dasco, Ferdinand yang merupakan rekannya di Direktorat Advokasi dan Hukum BPN, mengeluarkan pernyataan tersebut karena kecintaannya kepada Ani Yudhoyono.

Ferdinand tak terima karena Ani ikut dirundung oleh buzzer di media sosial.

Baca: Ferdinand Hutahaen Berhenti Dukung Prabowo-Sandi, Ini Tanggapan BPN

Baca: Ferdinand Cabut Dukungan ke Prabowo, Ini Sikap Sekjen Demkorat

Baca: Ani Yudhoyono Diserang Buzzer: Ferdinand Berhenti Dukung Prabowo, Jansen Sitindaon Akan Pamit

Kendati demikian, Dasco menegaskan buzzer yang merundung istri dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu tak ada hubungannya dengan BPN Prabowo-Sandi.

"Mudah-mudahan Bung Ferdinand cuma emosi sesaat, karena kami sangat tahu kecintaan Bung Ferdinand ini kepada Bu Ani sangat besar."

"Sehingga pada saat dia membaca itu kemudian timbul emosi dan lalu membuat statemen seperti itu," kata Dasco.

Dasco pun berharap sikap Ferdinand ini tak membuat hubungan Demokrat dengan koalisi Prabowo-Sandi merenggang.

Politisi Gerindra itu mengatakan, di semua partai, semua keputusan strategis tidak hanya diputuskan oleh satu orang, melainkan melalui mekanisme rapat khusus yang menghasilkan keputusan resmi.

Dasco mencontohkan keputusan Demokrat saat mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

"Mudah-mudahan dengan komunikasi yang baik, permasalahan antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra akan dapat segera berakhir dan semua kembali dalam keadaan damai seperti kawan sesama koalisi," kata Dasco.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini