Laporan : Palti Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Perhelatan olahraga terakbar di Indonesia pada PON XVIII di Riau ini, petugas tim doping tak lupa dilibatkan. Dalam perhelatan kali ini ada sebanyak 800 petugas doping yang disediakan.
Jumlah petugas tim doping tersebut tersebar ke seluruh kabupaten/kotamadya. Dan saat ini sudah bekerja dan berada di lokasi pertandingan.
Ketua bidang kesehatan PB PON Katidjo kepada wartawan, Jumat (7/9) mengatakan tes doping akan dilakukan setelah pertandingan usai. Setelah didapat juara, maka akan dilakukan tes doping.
"Kita siapkan 800 tim doping dalam PON ini. Kita sebar ke seluruh kabupaten/kotamadya. Dan sekarang sudah bekerja," katanya.
Dikatakannya, atlet yang akan dites doping tersebut hanya yang dapat juara 1, 2, 3 dan juga 4. Tes doping sendiri dilakukan setelah satu jam pertandingan selesai dilakukan.
Tes doping sendiri masih melalui air seni sang atlet. Dimasukkan ke dalam sebuah wadah tertutup, sampel air seni tersebut akan diteliti apakah mengandung zat doping atau tidak.
"Setelah satu jam, kita lakukan tes doping. Lewat air seni. Kalau atletnya susah negluarkan air seni, acara caranya biar cepar," ujarnya.
Bila sang atlet ternyata tidak bersedia untuk melakukan tes doping, tim kesehatan akan membuat berita acara mengenai hal tersebut. Sehingga tim kesehatan tidak dipermasalahkan lagi.