TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tim sepakbola dan futsal Jawa Barat akhirnya didiskualifikasi dari PON 2012 Riau.
Tergabung di Grup B yang dihuni Jawa Timur, Jabar, Sumatera Utara, dan Gorontalo, 2 tim yang berhak maju ke fase berikutnya adalah Sumut dan Jatim.
Merujuk pada hasil pertandingan dari grup itu, Jabar seharusnya keluar sebagai juara grup. Namun, mereka didiskualifikasi lantaran tidak patuh pada keputusan sidang Dewan Hakim PON 2012.
Keputusan Dewan Hakim PON XVIII-2012 yang tercantum dalam surat keputusan bernomor 03/DH-PON XVIII/2012 tertangal 9 September 2012 menunjuk Tonny Apriliani, Ketua Pengprov PSSI Jabar yang sah sesuai keputusan KONI Pusat, Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI), PB PON, dan Badan Keabsahan, sebagai tim manajer sepakbola dan futsal Jabar.
Tonny bersikap. Ia berpegang teguh pada hasil rapat koordinasi KONI Pusat, BAORI, dan PB PON pada 5 September 2012 yang menyatakan tim PON sepakbola dan futsal Jabar yang sah, yaitu tim bentukan kepengurusannya. Sementara tim PON sepakbola dan futsal Jabar yang sudah tampil di Riau adalah bentukan Pengprov Jabar pimpinan Bambang 'Suko' Sukowiyono yang berasal dari PSSI Djohar Arifin Husin dan sudah dinyatakan tidak sah.
Sesuai keputusan, Tonny seharusnya jadi manajer tim baru tim yang bertanding. Sayang, Jabar tak mencantumkan Tonny sebagai manajer.
"Itu juga jadi bukti mereka tidak mengindahkan keputusan Sidang Dewan Hakim. Jika mereka patuh, mereka pasti mencantumkan nama saya sebagai tim manajer," kata Tonny.
"Lebih penting dari itu, sampai saat ini saya belum mendapat surat tugas dari KONI Jabar untuk jadi tim manajer sepakbola dan futsal Jabar di PON XVIII-2012," tegas Tonny.
Akibatnya, sesuai keputusan nomor 5 dalam surat keputusan Dewan Hakim PON XVII-2012, tim sepakbola dan futsal Jabar didiskualifikasi dari PON XVIII-2012.
"Jika itu sampai terjadi, sesuai keputusan, tim sepakbola dan futsal Jabar terdiskualifikasi," tegas ketua panpel cabor sepakbola PON XVIII-2012 Satar Thaher.
Pernyataan Satar dipertegas Ketua Dewan Pengawas dan Pengarah PB PON Inugroho. Menurutnya, keputusan Dewan Hakim tidak bisa lagi ditawar.
"Tidak ada tawar menawar. Sebab, dalam keputusan itu pun sudah ditegaskan, keputusan Dewan Hakim bersifat final dan mengikat," lanjut Inugroho.
Satu grup lainnya, Grup C yang dihuni Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Sumatera Barat, berakhir tragis buat tuan rumah Riau. Mereka harus puas finis di posisi 3. Dua posisi teratas dikuasai Jateng dan Kaltim.