Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Budhi Hartono
TRIBUNNEWS.COM – Lifter andalan kontingen Kalimantan Timur, Triyatno, berhasil menyumbangkan medali emas di ajang PON XVIII 2012 di Riau. Triyatno berhasil menyingkirkan dua pesaingnya dari Jawa Barat dan Bali. Di nomor angkat besi kelas 69 kilogram, Triyatno berhasil menyelesaikan pertandingan dengan total angkatan 325.
Dua pesaingnya merupakan musuh bebuyutan sejak di pelatnas seleksi Olimpiade 2012 lalu. Deni, lifter asal Jawa Barat, hanya mampu mengumpulkan total angkatan 318 (snatch 139 dan clean and jerk 179). Ia pun harus puas dengan meraih medali perak.
Sedangkan pesaing dari Bali, Ketut Ariana, hanya mengumpulkan total angkatan 316 (snath 143 dan clean and jerk 173), dan meraih medali perunggu. Triyatno yang lebih unggul dari total angkatan 325 (snatch 146 dan clean and jerk 179), menyingkirkan dua pesaingnya.
"Angkatan fixed powernya waktu di Olimpiade 333 kg. Di sini cuma 325 kg, karena ada cedera di lutut saya. Waktu saya ditanya Pak Lukman latihan scott, saya bilang tidak bisa. Lutut saya masih nyeri," kata Triyatno, Kamis, (13/9/2012) di Hall Hotel Ratu Mayang Garden, Pekanbaru, Riau.
Usai menerima medali, Triyatno langsung mendapatkan bonus dari bapak angkat, H Husaini, sebesar Rp 10 juta. "Ini untuk ditabung buat keluargaku," tambah Triyatno.(Bud)