laporan wartawan Surya, Fathkul Alami
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Acungan jempol patut diberikan kepada atlet-atlet cabang olahraga (Cabor) menembak Jawa Timur (Jatim) di PON XVIII/2012 Riau. Menembak terus mendulang emas, Jatim sukses menambah tiga emas lagi dari arena perlombaan di Hall Menembak Rumbai, Pekanbaru, Minggu (15/9/2012). Jatim yang mengikuti empat nomor secara gemilang merebut tiga medali emas.
Tiga emas itu disapu dari nomor itu, yakni 50m Rifle 3 Positions Putra perorangan atas nama Sahurun. Dia menjadi yang terbaik dengan total poin 1.129, mengungguli Thomas Leo (Bali) dan Madoni (Banten). Leo berada pada posisi kedua dan meraih perak dengan 1.123 poin. Sedangkan Madoni mengumpulkan 1.120 poin.
Kemudian emas dari nomor 50m Rifle R Positions Putra tim. Tiga petembak Jatim, Sahurun, M Hasan Basri dan Arianto mengumpulkan poin tertinggi dengan 3.343. Kemudian perah direngkuh tim !ali (Thomas Leo, Kadek Bagiarta, I Putu Purwo) yang mencatat total nilai 3.342 dan perunggu dibawa pulang tim Kaltim (Dwi Firmansyahn Adi Ferdy, dan Sukarno) dengan poin 3.308.
Sedangkan emas ketiga Jatim dipertsembahkan atlet juniornya, Diaz Kusumawardani. Atlet asal Sidoarjo itu mempersembahkan emas dari nomor 10m Air Rifle putri junor.
Diaz yang merupakan atlet atlet tembak Indonesia saat Olimpiade London 2012, menjadi juara dengan total poin 486,0, disusul Aulia Noor (Kalimantan Selatan) yang mencatat poin 484,1 dan perunggu diraih atlet Bali, Ni Nyoman Dewi dengan nilai 480,9.
Jatim sejatinya punya peluang menambah emas pada nomor 10m Air Rifle putri senior. Hanya saja, Mulia Suci Rahayu hanya mampu menempati posisi kelima dengan raihan nilai 481,3. Medali emas nomor ini diraih Dinnie W (Jateng)yang menotrehkan nilai 486,7. Kemudian perak jadi milik Kalimantan Selatan, Gina Farlitha (486,1) dan perunggu direbut Yosefin Shill (Jateng) yang memperoleh nilai 483,4.
Diaz yang tampil pada final terakhir, ternyata mampu tampil tenang dan konsisten. Dari 10 kali tembakan, ternyata Diaz mendulang nilai tertinggi dan begitu papan sekor mencat poin tertinggi dan juri mengumukan pemenang, Diaz pun langsung menangis gembira. Dia langsung dirangkul pelatih dan kontingen cabor menembak. Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror dan kedua orang tua pun bergembira.
"Saya sempat beban juga, karena saya ditarget dapat emas. Mental saya sempat gugup, tapi berusaha tenang," aku Diaz, usai lomba.
Putri berusia 16 tahun ini mengaku, sangat gembira dengan emas PON pertama bagi dirinya.
"Medali emas ini untuk semuanya. Ya orangtua, tim, teman-teman dan yang kenal saya. Terimakasih sudah mendukung saya," ucap Diaz dengan air mata meleleh dipipi.
"Saya bersyukur sekali, emas akhirnya bisa diraih Diaz. Saya selalu memberi suport dia, karene ini PON pertama," aku
Ny Tresna Kusumawati, ibu Diaz.
Dengan tambahan tiga emas, menembak Jatim sudah merengkuh 10 medali emas dari 28 nomor yang dilombakan di PON. Jatim sendiri hanya mengikuti di 18 nomor saja