TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Pelatih Kepala Taekwondo Maluku, John Hititeuw mengemukakan PBTI diminta untuk mentaati peraturan yang ditetapkan.
"Menyangkut soal Fransisca sebenarnya ini tidak perlu terjadi jika PBTI memahami regulasi seperti yang telah ditetapkan. Untuk PON masing–masing kelas mulai dari Fin hingga Heavy sudah ditetapkan pesertanya adalah 8 besar plus 1 taekwondoin tuan rumah," ungkap John.
Seyogyanya sejak awal jatah kuota atlet di kelas 46 putri untuk jawa Tengah dikosongkan saja, jika Pengprov Jawa Tengah ingin memaksakan Fransisca bisa tampil di PON.
Fransisca Valentina seperti diberitakan sebelumnya tidak dapat ikut pra kualifikasi PON karena cedera usai memperkuat Indonesia di Sea Games dan Posisinya digantikan Taekwondoin putri lainnya dari Jawa Tengah, yang akhirnya gagal lolos ke PON.
"Ini khan sudah tidak fair masa sudah posisinya diisi penganti dari daerah Jawa tengah tiba-tiba minta kepada PB agar Fransisca bisa tampil ini sudah tidak fair," seloroh John
Anehnya saat Technical meeting satu hari menjelang PON, tiba–tiba saja Fransisca dinyatakan bisa tampil di PON dan ini disetujui oleh peserta lainnya yang ada di kelas 46 kg.
“Saya tidak bisa mengikuti technical meeting itu karena tidak ada wakil Maluku yang turun di kelas 46 sehingga saya tidak diperkenankan hadir,” kata John.