Laporan Wartawan Tribun Kaltim Budhi Hartono
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tim Basket Putri Kaltim gagal menyumbangkan medali emas di hari terakhir PON XVIII 2012 di Riau. Kaltim harus mengakui keunggulan tim Basket Jawa Tengah yang mengumpulkan skor 57-34.
Dengan hasil akhir di laga final, cabang olahraga Basket Kaltim putri menyumbang medali perak.
Kekalahan ini sekaligus kegagalan tim Basket Putri mempertahankan Gelar juara bertahan di PON XVII 2008 lalu. Padahal, saat mennghadapi tim unggulan DKI Jakarta dibabak semifinal, Kaltim menang 54-41. Sayangnya, saat menghadapi Jateng, tim asuhan pelatih Amran gagal menyumbangkan emas.
Menurut Amran, tim Jateng memilki pertahanan yang solid. Sehingga membuat para Pebasket Kaltim kesulitan mencetak poin. Tim Jateng yang memiliki materi pemain merata dari segi skill, justru membuat pebasket andalan Kaltim Gabriel Sophia kesulitan untuk meraih poin. Babak pertama Kaltim tertinggal sebelas angka (9-21).
Dibabak kedua (kuarter), Kaltim kembali menekan. Sayangnya, Kondisi yang kurang tenang, membuat pemain Kaltim kerap gagal mencuri poin setiap melepaskan lemparan bola ke dalam keranjang.
Sebaliknya, Jateng terus menambah poin tanpa mampu dibendung tim Kaltim. Jateng mampu menambah poin dengan tembakan tiga angka. Skor dibabak kedua 13-30.
"Motivasi pemain harus kita akui menurun. Di final, beban yang ditanggung cukup berat. Wajar jika hasil pertandingan tidak sesuai dengan yang kita harapkan," ucap Manajer tim Basket Kaltim, Zulkifli, usai pertandingan di Hall Basket Sport Center, Rumbai, Rabu (19/9/2012).
Menurut dia, kualitas lawan yang dihadapi tak begitu jauh. Hanya saja, lanjut dia, banyak faktor di luar persiapan tim yang menjadi kendala gagalnya basket putri. "Soal teknis, di tim basket kita tidak ada masalah. Tapii saya kira perlu mendapat dukungan dan motivasi biar anak-anak tambah semangat bermainnya," ujarnya.