Laporan Tribun Batam, Iman Suryanto
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Berkaca pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasiona XVIII Riau 2012, sejumlah pelatih, manager hingga koordinator cabang olahraga (cabor) mengeluhkan minimnya waktu pelatihan, pembentukan atlet sejak dini hingga kurangnya minat generasi muda akan cabor tertentu dibandingkan daerah lain. Sehingga hal tersebut sangat berimbas pada perolehan medali pada penyelenggaraan PON tahun ini.
Untuk itu, mereka beranggapan sangat perlunya dibuat sebuah Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) untuk cabang olahraga yang identik bisa menghasilkan bibit-bibit atlet dan medali dalam berbagai ajang.
Erzon, pelatih Tinju Kepri saat dijumpai Tribun di Sekretariat Kontingen Kepri di Hotel Green, Pekanbaru, Selasa(18/9/2012) pagi, mengamini hal tersebut dan menggap sangat penting hal tersebut. "Itu penting sekali, selain untuk kemajuan olahraga kita di Kepri, sekaligus untuk regenerasi atlet," ungkapnya sambil menyantap sarapan pagi.
Selain itu, Ia juga melihat saat ini PPLP yang ada di Kepri masih cenderung dalam bentuk tim ketimbang perorangan, padahal disetiap kejuaraan untuk nomor perorangan memiliki kesempatan perolehan medali lebih besar dibandingkan tim.
"Bukan mengecilkan arti cabor tim, namun kita lihat saja cabor perorangan, dimana satu orang bisa menghasilkan medali lebih dari 1. Tinju, Atletik dan renang contohnya. Untuk itu perlu kiranya PPLP cabor perorangan ditingkatkan,"ungkapnya.
Sedangkan untuk usia yang paling ideal menurutnya, lebih bagus pengenalan olahraga dimulai sejak Sekolah dasar sehingga akan menimbulkan bakat dan minat bagi mereka pada usia sekitar smp dan sma untuk lebih fokus. Serta hasilnya dijamin akan lebih maksimal.
"Usia idealnya, SMP dan SMA, Itu bagusnya sudah mulai di galakkan, sebab kalau sudah kuliah akan susah lagi pembentukkannya," jelasnya.