Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hunian yang mengusung gaya tropis masih menjadi senjata pengembang untuk menarik minat konsumen properti Indonesia.
Konsep ini dipandang sesuai untuk Indonesia karena merupakan negara tropis yang memiliki rata-rata suhu udara tinggi antara 23,5 derajat LU hingga 23,5 derajat LS dan curah hujan yang juga tinggi.
Kenny Glorious Andwa, Direktur PT Kartunindo Perkasa Abadi, pengembang Yarra Cluster by Anwa Residence Puri mengatakan, rumah bergaya tropis umumnya menggunakan jendela dengan ukuran yang besar sehingga membuat rumah yang ditempati menjadi terasa sejuk dan nyaman.
"Jendela besar untuk melancarkan pengaliran udara juga menambah pencahayaan yang masuk keruangan pada siang hari, jika dipadukan dengan ruang void yang luas akan berfungsi sebagai kantung udara yang akan membawa hawa kesegaran di rumah," kata Kenny dalam keterangannya, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Pemerintah Sebut Tingginya Harga Tanah Jadi Penyebab Melambungnya Harga Rumah Tapak
Dengan kecocokan desain arsitektur tropical dengan iklim Indonesia, hunian berkonsep tropical ini telah banyak diincar oleh masyarakat dan ini dibuktikan dengan unit-unit yang di jual oleh Anwa Residence Puri terjual 90 % , sejak soft launching di Bulan Oktober 2021 lalu hingga Maret 2022.
Baca juga: Konsep Walkability Jadi Tren Baru Hunian Terpadu di Perkotaan
“Indonesia adalah negara tropis sehingga Anwa Residence Puri menghadirkan hunian modern dengan konsep dan gaya arsitektur tropical. Konsep yang kami tawarkan lebih sejuk dan nyaman ditempati, karna banyak bukaan-bukaan untuk sirkulasi udara," kata Kenny.
Baca juga: Survei Bank Indonesia: Harga Properti Residensial Naik 1,87 Persen di Kuartal I-2022
Berlokasi di Jakarta Barat, Yarra Cluster memiliki 3 tipe unit yaitu 60/98, 72/132, dan 120/185, yang keseluruhan tipe tersebut memiliki ketinggian 3 meter antara lantai dan plafon rumah dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya seperti sport club, smart home system, one gate system, panic button, dan underground cable network dan dibanderol mulai Rp 2 miliar.