TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan rumah tapak di pasar primer masih tetap lesu selama kuartal III 2023 ini. Penjualan rumah tipe kecil malah turun tajam 9,52 persen secara tahunan.
Hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) menunjukkan penjualan properti residensial justru turun 6,59 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Namun penurunan ini tidak setajam periode sebelumnya di mana penurunan pada kuartal II-2023 yang mencapai 12,30 persen yoy.
Kondisi penjualan rumah yang menurun pada kuartal III-2023, terjadi pada seluruh tipe rumah, baik tipe kecil, tipe menengah, maupun tipe besar.
Penjualan rumah tipe kecil turun 9,52 persen yoy. Sedangkan rumah tipe menengah turun 13,90 persen YoY, dan penjualan rumah tipe besar turun 0,20 persen yoy.
Berdasarkan informasi dari responden, terdapat sejumlah faktor yang menghambat penjualan properti residensial tersebut.
Sebanyak 30,08% responden menyatakan, masalah perizinan atau birokrasi menjadi batu sandungan dalam penjualan rumah tapak.
Baca juga: Indeks Harga Properti Residensial Tumbuh 1,79 Persen di Triwulan I 2023
Sedangkan 29,81% responden menyatakan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi soal. Bahkan 24,19% responden menyinggung masalah porsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR.
Kemudian 15,98 persen responden menyoroti terkait hal perpajakan.
Laporan reporter: Bidara Pink | Sumber: Kontan