News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

HPI Bangun Hotel Berkapasitas 200 Kamar Berkonsep Green Building di IKN

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Groundbreaking Swiss-Belhotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (12/8/2024).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hotel Papua Internasional (HPI) membangun hotel baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan 200 kamar bernama Swiss-Belhotel Nusantara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir dalam agenda peletakan batu pertama (groundbreaking) ini mengatakan, desain hotel ini sudah menyesuaikan dengan desain green building.

Desain green building sesuai apa yang diharapkan pemerintah dalam pengembangan pembangunan IKN. HPI menyiapkan investasi hingga Rp 300 miliar untuk pembangunan hotel ini.

Direktur Utama HPI, Ricky, menjelaskan hotel ini akan dibangun di atas lahan seluas 14.259 m² dan akan memiliki sekitar 190-200 kamar dengan fasilitas restoran, lounge dan bar, ballroom berkapasitas 1.000 orang, serta fasilitas olahraga dan kebugaran.

Ada juga roof/sky lounge, kolam renang dewasa dan anak, ruang meeting, business centre, lobby, ruang duduk/tunggu, taman hijau, serta tempat parkir.

"Pembangunan Swiss-Belhotel Nusantara ini adalah bentuk komitmen kami untuk berinvestasi dan berperan dalam membangun masa depan Ibu Kota Nusantara,” ujarnya, Senin (12/8/2024).

Ricky menyebut desain hotel ini mengedepankan prinsip keberlanjutan dengan memaksimalkan integrasi lahan hijau dan menggunakan pendekatan desain pasif yang optimal.

Baca juga: Perusahaan Milik Sukanto Tanoto Inves Rp 2 Triliun Bangun Hotel dan Convention Center di IKN

Massa bangunan melengkung dan fasad berlubang dirancang untuk meningkatkan pengudaraan dan pencahayaan alami, serta mengurangi konsumsi energi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini