Laporan Wartawan Tribun Jabar
TRIBUNNEWS.COM, NAGREG - Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) berencana merombak jalan Lingkar Nagreg pada 10 hari pascalebaran. Hal itu didasarkan hasil ujicoba yang telah dilakukan beberapa kali dan terbukti beberapa kendaraan tidak mampu melintasi tanjakan di kilometer 2.400 hingga 2.500. Padahal tanjakan tersebut kemiringannya lebih rendah dibanding jalan lama.
"Jalan Lingkar Nagreg ini tingkat elevasi (kemiringan)-nya 14 persen, sementara jalan lama mencapai 18 persen. Tapi karena panjang tanjakannya mencapai 100 meter, maka beberapa kendaraan tertentu, terutama kendaraan berat, menjadi kesulitan menggapai puncak tanjakan karena tenaga kendaraan sudah habis lebih dahulu," kata Wakil Menteri (Wamen) PU, Hermanto Dardak, saat meninjau uji coba jalan Lingkar Nagreg pada H-5 lebaran, Minggu (5/9/2010).
Menurutnya, perombakan itu hanya akan dikerjakan di titik yang kemiringannya tertinggi lantaran menjadi lintasan paling berat bagi hampir semua jenis kendaraan. Dikatakan, bila dikerjakan pada masa sebelum lebaran saat ini tidak akan efektif, mengingat waktu dan kesempatan yang kurang memungkinkan di saat situasi lebaran.
"Elevasi tanjakan ini akan dikurangi sekitar 10 persen pada H+10 nanti," ujar Hermanto.
Secara umum, lanjut Hermanto, kondisi jalan lingkar Nagreg saat ini sudah terbebas dari ancaman longsor karena kemiringan tebing di sepanjang jalur sudah disesuaikan dengan perhitungan. Kontur tebing di sepanjang jalur itu juga hampir seluruhnya keras karena terbentuk secara alamiah dari bebatuan. "Asal jangan turun hujan dengan intensitas tinggi saja. Kalau itu terjadi kita juga akan mengantisipasi dengan menutup jalan ini," katanya.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Sutarman mengatakan, jalan Lingkar Nagreg tetap akan digunakan pada arus mudik dan balik Idul Fitri. Namun, kendaraan yang melintasinya akan diseleksi, hanya untuk kendaraan yang prima saja. Penyeleksian kendaraan dilakukan karena panjangnya tanjakan di jalur tersebut sehingga berisiko mogok bagi kendaraan yang kondisinya kurang baik atau yang bermuatan penuh.
Menurutnya, kendaraan yang mogok ketika melintasi jalan lingkar disebabkan pula belum diketahuinya karakteristik jalan oleh semua pengendara karena baru diujicobakan sejak beberapa hari menjelang H-7 lebaran. Memasuki H-5 lebaran, (Minggu, 5/9) kendaraan arah barat sudah mulai dialihkan ke jalan Lingkar Nagreg, tetapi hanya kendaraan yang berkondisi prima yang diperbolehkan melintas.
"Kami tidak akan memilah kendaraan berdasarkan tahun produksinya, karena khawatir dikatakan diskriminatif. Yang jelas, kendaraan yang terseok-seok harus menggunakan jalur lama," ujar Kapolda.
Pantauan Tribun, para petugas Operasi Ketupat Lodaya 2010 di Pos Pam Cikaledong sejak pukul 10.00 WIB kemarin, telah membuka jalan Lingkar Nagreg untuk kendaraan yang mengarah ke Bandung-Jakarta. Namun, para petugas itu menyeleksi kendaraan berdasarkan kondisi dan jumlah. Semua jenis kendaran yang kondisinya prima, kecuali truk tronton dan truk bermuatan penuh, dialihkan ke jalur tersebut. Namun untuk menghindari kepadatan, dalam batas tertentu arus kendaraan dialirkan ke jalur lama.(Yy)
Wamen PU: Lingkar Nagreg Diperbaiki Pascalebaran
Editor: Juang Naibaho
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger