Laporan Sari Oktavia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki minggu kedua Ramadan, pegadaian di Kota Depok mulai ramai diserbu nasabah."Setiap bulan puasa, rata-rata omset naik sekitar 30 persen," ungkap Pengelola Pegadaian Unit Pondok Cina Dimas Kuncoro Selasa (31/07/2012).
Menurut Dimas, puncak kegiatan penggadaian akan berlangsung pada minggu kedua atau ketiga bulan Ramadan. "Paling ramai kalau sudah mepet-mepet lebaran," tambah Dimas.
Meski sudah dapat diprediksi naik, masyarakat juga memiliki kecenderungan yang khas dalam kegiatan pegadaian. Masyarakat akan menggadaikan barangnya jelang lebaran. Ketika masyarakat mendapat Tunjangan Hari Raya (THR), mereka akan ramai-ramai menebus kembali barang yang sudah digadaikan.
"Kalau sudah dapat THR, pasti ditebus lagi. Kadang juga ngambil kredit untuk logam mulia," ujar Dimas.
Selain bulan Ramadan, omset rata-rata per bulan yang diperoleh Pegadaian Unit Pondok Cina mencapai 400 juta. Pada bulan Ramadhan, omset bisa mencapai 550 juta. Tren yang sedikit berbeda terjadi di Pegadaian Unit Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. Bila rata-rata omset pegadaian menjelang lebaran naik, omset Pegadaian Unit Perpus Pusat UI cenderung stabil.
"Kita kan segmennya memang sebagian besar orang UI meski ada dari masyarakat luar. Jadi ya, meski menjelang lebaran, omset kita cenderung stabil sama dengan bulan-bulan sebelumnya," ungkap Pegawai Pegadaian Unit Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia Lefni Indria.
Meski demikian, menurut Lefni, tren yang terjadi pada sebagian besar pegadaian di Depok sama, yakni omset mereka cenderung naik.
"Rata-rata sih memang naik. Apalagi yang segmennya lebih umum, kebanyakan ibu-ibu banyak yang menggadaikan barangnya menjelang lebaran,"tambah Lefni.
Pegadaian memang menjadi alternatif bagi sebagian masyarakat untuk memperoleh uang dalam memenuhi kebutuhan menjelang lebaran. Pegadaian pun menawarkan berbagai program kepada masyarakat, mulai dari Kredit Cepat Aman (KCA), Layanan Syariah, Layanan Emas, Layanan Fidusia, hingga Jasa Titipan.