TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) selama bulan ramadhan mengalami kekurangan kantong darah. Pasalnya sebagian besar pendonor potensial masih menganggap kegiatan donor darah dapat menganggu puasa.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Jakarta, Salimar Salim saat dihubungi wartawan, Sabtu (04/08/2012) mengatakan diluar bulan puasa setiap harinya ada sekitar 1000 pendonor yang menyumbangkan darahnya, dan setiap harinya Jakarta membutuhkan 1000 unit kantong darah
"Jadi dapat dikatakan pasokan dan permintaan itu berimbang," katanya.
Namun selama bulan ramadhan, jumlah pendonor yang datang ke kantor PMI menurun hinga 70 persen, sedangkan permintaan akan darah sama sekali tidak berkurang.
Saat ini saja, menurutnya PMI hanya mempunyai 1900 kantong darah untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta, selama rentang waktu tertentu. Menurut Salimar saat ini PMI Jakarta hanya memiliki A, B, O dan AB, yang paling kritis adalah jenis A dan AB,
Salah satu penyebab masyarakat enggan mendonor selama bulan puasa adalah kepercayaan bahwa mendonor selama bulan puasa dapat membatalkan ibadah, dan menganggu kesehatan
Padahal sejak tahun 2000 lalu Majelis Ulama Indonesia sempat mengeluarkan fatwa, bahwa mendonor tidak mengganggu ibadah, justru dapat memperbanyak pahala.
"Masyarakat juga banyak yang masih menganggap mendonor saat berpuasa akan membuat tubuh lemah," tambahnya.
Di Jakata, terdaftar ada sekitar 300 pendonor yang tercatat. Jumlah tersebut menurutnya masih kurang jika mengacu pada peraturan WHO. Rencananya, pihak PMI akan mendatangi para pendonor potensial di gereja, pure maupun wihara.
Ayo Klik: