Penentuan Awal Ramadan Hari Ini
TRIBUNNEWS.COM LEMBANG, - Lembaga Observatorium Bosscha di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, akan melakukan pengamatan hilal (bulan) di enam titik di sejumlah daerah di Indonesia, Senin (8/7/2013) hari ini. Pengamatan tersebut dilakukan guna menentukan awal puasa atau Ramadan tahun ini.
Kepala Observatorium Bosscha, Mahasenaputra, mengatakan, pihaknya telah diminta oleh Kementerian Agama untuk mengamati hilal sebagai dasar penentuan awal Ramadan 1434 Hijriah. Namun, tanpa diminta pun, sebenarnya Observatorium Bosscha memang setiap tahun selalu ikut terlibat dalam penentuan awal Ramadan dan kerap dijadikan rujukan oleh pemerintah.
"Senin , kami akan melakukan pengamatan hilal di enam titik berbeda di seluruh Indonesia. Di setiap titik itu akan ada dua orang petugas kami," kata Mahasenaputra kepada wartawan, Minggu (7/7/2013).
Keenam titik yang akan dijadikan lokasi pengamatan hilal tersebut adalah Observatorium Bosscha Lembang sendiri, Kabupaten Bangkalan, Madura; Makassar; Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB); Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT); dan Lampung.
Dijelaskan Mahasenaputra, pengamatan hilal akan dilakukan mulai pukul 17.00 waktu setempat pada Senin. Namun, khusus untuk di Bosscha, pengamatan akan dilakukan dua kali, yakni dengan keesokan harinya, Selasa (9/7/2013).
Ia menambahkan, tiap titik pengamatan itu setidaknya akan diisi oleh empat orang yang terdiri dari dua orang peneliti Bosscha. Namun karena petugas Bosscha terbatas, kata dia, pihaknya juga melibatkan dosen dan mahasiswa Astronomi ITB.
Ia menjamin, dosen-dosen atau mahasiswa yang dilibatkan dalam pengamatan hilal tersebut merupakan orang-orang yang kredibel dan paham betul soal bidang astronomi, selain tentunya mereka diambil sumpah terlebih dahulu.
Dua orang lainnya yang akan mendampingi peneliti Bosscha berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang akan melakukan streaming dan seorang lagi merupakan utusan dari Kementerian Agama yang memahami tentang rukyatul hilal.
"Nantinya tiap daerah itu akan melaporkan kepada Kementerian Agama hasil pengamatan mereka di setiap titik tersebut karena pada Senin malam Kementerian Agama akan melakukan sidang isbat," ujar Mahasenaputra.
Meski penentuan awal Ramadan ditentukan oleh sidang isbat, biasanya metode rukyat atau pengamatan hilal (bulan) tetap dilakukan oleh para ahli astronomi, para ulama falak, dan para ilmuwan dari ormas Islam yang dikoordinasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bekerja sama dengan Observatorium Bosscha-FMIPA ITB, Lapan, BMKG, Kemenag, PT Telkom, serta sejumlah universitas dan perguruan tinggi di Indonesia.
Pada tahun sebelumnya, untuk menentukan awal Ramadan, pemerintah menunjuk 18 titik lokasi pengamatan hilal, yakni di Lhoknga, Aceh; Medan; Dumai, Riau; Bandar Lampung; Pelabuhan Ratu, Sukabumi; UPI Bandung; Bosscha, Lembang; Lapan Pameungpeuk, Garut; Yogyakarta; Bangkalan, Madura; Denpasar; Mataram; Pontianak; Kupang; Makassar; Solo; Jepara; dan Biak, Papua.
"Jadi, kalau misalkan di Bandung ini cuacanya buruk, kita harapkan dari titik pengamatan lainnya. Semua aktivitas pengamatan ini secara langsung terhubung melalui video streaming ke Kominfo sehingga semua terpantau," ujar dia. (zam)