TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan warga sempat ricuh ketika mengantri bazar sembako murah di pergelaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Expo dan Pekan Koperasi 2013 yang diadakan di lapangan IRTI Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013). Tak sabar untuk mendapatkan bahan sembako, yang ditengarai sebagai penyebab terjadinya kericuhan itu.
"Masyarakat sudah mulai mengantri dari jam 08.00 WIB. Sebanyak 5 sab baris yang panjangnya sekitar 10 meter, warga dengan setia berdiri menunggu giliran penukaran kupon di gerai Giant," kata salah seorang petugas Satpol PP, Aan (35) kepada Warta Kota di Monas.
Beberapa ritel-ritel seperti Carrefour, Hypermart, Alfamart dan Giant menjual paket sembako seharga Rp 20 ribu yang terdiri atas minyak goreng, 3-5 bungkus mie instan, gula pasir putih, sarden, sirup, dan susu kental manis. Tiket sembako itu tersebut dibagikan dibeberapa kelurahan.
"Mungkin ini hari terakhir jadinya pengunjung ramai datang kesini. Banyak warga yang mengeluhkan baru mendapatkan kupon tadi malam," kata Aan.
Bazar sembako murah itu pun ditutup pada pukul 12.30 WIB karena stoknya habis. Padahal, sebagian warga masih memegang kupon sembako.
Menurut informasi, panitia hanya menyediakan stok sembako murah 150 bungkus. Namun kupon yang dibagikan dan dicetak oleh petugas kelurahan melebihi stok sembaku murah yang disediakan oleh Giant.
"Stoknya hanya 150 tapi yang antri sampai 500 orang lebih," kata Panitia yang tidak ingin disebutkan namanya.
Pantauan Warta Kota, terlihat ratusan pengunjung membludak namun stok sembako murah yang ditawarkan terbatas. Pengunjung yang datang diperkirakan lebih dari 500 orang. Sedakan stok yang disediakan terbatas. Sempat terjadi aksi dorongan-dorongan yang cukup parah pada pukul 10.00 WIB.
"Karena ada yang tidak kebagian sembako murah padahal masih memegang kupon yang menjadi penyebab kericuhan tadi. Stand sampai jebol karena saking banyaknya yang antre, tapi habis sembako," kata Aan.
Sementara itu, Ratna (35) seorang warga asal Kebon Sirih mengaku baru mendapatkan kupon dari Kelurahan tadi malam. Oleh sebab itu, pada hari ini dia berniat untuk mendapatkan sembako murah. "Kalau harga normal sembako itu bisa sampai Rp 50.000, jadi saya rela antri deh," kata Ratna.
Ratna menjelaskan bahwa kejadian kericuhan tadi berawal ketika stok sembako sudah habis, namun warga masih banyak yang memegang kupon. Sehingga terjadi saling dorong antar warga yang tidak bisa dielakkan oleh petugas Satpol PP. Namun, tak lama berselang, kericuhan itu dapat teratasi.
"Soalnya banyak yang ga dapat sembako, jadinya pada berebutan terus dorong-dorongan deh," katasnya.(M17)