TRIBUNNEWS.COM - Pembantu mudik saat Lebaran? Ah, tak perlu khawatir lagi. Banyak cara untuk mengatasi. Strategi tiga ibu berikut ini bisa jadi sumber inspirasi.
Jelang Lebaran, Ibu Atti jadi kelabakan ditinggal si bibi mudik. Gimana ya nanti keperluan si kecil? Siapa yang jaga rumah kalau ia dan sang suami sama-sama sudah kembali ngantor sementara bibi belum pulang? Aduuuh, si bibi belum mudik pun pikiran Atti sudah stres duluan.
"Tapi itu cerita dulu, sekarang, sih, sudah enggak repot lagi. Kan ada pembantu infal," tukas si pemilik nama lengkap Atti Primaranti (35) ini sambil tersenyum.
Ini sudah tahun kedua Atti memakai jasa pembantu rumah tangga (PRT) infal. Semua berawal ketika Atti tak lagi tinggal bersama orang tua. Ia kerepotan ketika pembantu dan baby sitter-nya mudik Lebaran hingga dua minggu. Padahal putranya, Fafa (3), kala itu baru berusia setahun. Sementara, ia dan suami sama-sama bekerja dari pagi hingga jam 20.00.
Setelah mendapat rekomendasi dari beberapa teman dan keluarga, Atti akhirnya menggunakan jasa pembantu infal.
"Memang sih cukup mahal. Kalau pembantu biasa paling Rp 400 ribu per bulan. Kalau infal, tahun lalu saja saya harus mengeluarkan biaya administrasi Rp 400 ribu untuk yayasannya dan menggaji PRT Infal Rp 50 ribu per hari. Pesannya pun harus jauh-jauh hari, misalnya di awal Ramadan, karena peminat pembantu infal banyak," tuturnya yang bekerja sebagai internal auditor di salah satu bank swasta.
Hasilnya, pekerjaan rumah Atti jadi terbantu. "Ada yang beres-beres rumah dan masak. Syukur saya juga dapat pembantu infal yang rajin dan baik. Rasanya lebih tenang dan bisa istirahat cukup. Jadi, worthed lah, walau keluar uang banyak," ujarnya.
Lebaran ini Atti berencana mudik ke Bandung. "Nah, karena mudik, saya pakai infalnya setelah Lebaran saja selama seminggu. Dari sekarang sih sudah daftar di yayasan langganan. Tapi kalau tidak kebagian infal, saya berencana cari orang di kompleks rumah yang bisa bantu-bantu mencuci dan masak. Enaknya, orang itu sudah kami kenal dan gajinya tak semahal infal, paling sekitar Rp 30 ribu per hari," ungkapnya.