TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali membantah jika sidang Isbat penentuan 1 Syawal sarat muatan politis apalagi berbau klenik.
Suryadharma menegaskan sidang isbat untuk menyatukan perbedaan pandangan berbagai organisasi massa Islam mengenai penetapan 1 Syawal.
"Hilal ini untuk memperoleh laporan dari astronomi, ITB, Planetarium Jakarta, LAPAN, kemudian laporan hasil rukyat dari berbgai tempat. Jadi bukan kita karena adanya yang berseberangan, tetapi tidak ada yang berseberangan, berbeda ada. Untuk peningkatan upaya kita untuk menyatukan pandangan yang berbeda itu," ujar Suryadharma usai sidang isbat di Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (7/8/2013).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun berharap ini menjadi awal kebersamaan yang akan datang. Pemerintah, kata dia, terus berupaya melakukan dialog dengan berbagai pihak untuk bertukar pikiran, pengetahuan sehingga bisa bersama.
"Tetapi lagi-lagi apa yang dikemukakan ini bukan klenik, bukan politik tetapi berdasarkan ilmu pengetahuan," kata Suryadharma.
Suryadharma juga membantah adanya permainan uang dalam pelaksanaan sidang isbat. Suryadharma menegaskan keputusan sidang tersebut bukan monopoli menteri agama tapi keputusan bersama.
"Sidang cukup transparan dan tidak ada rekayasa hasil itsbat dan oleh karena itu berdasarkan kesimpulan dari informasi yang diterima sejak sore dan laporan yang dihimpun badan hisab rukyatul dan pemutusan," katanya.