Tribunnews.com, Jakarta - Kebutuhan daging ayam dan sapi selama puasa dan jelang lebaran pada 2014 terus meningkat. Bahkan permintaan daging sapi meningkat pesat lebih dari 200 persen. Pada hari biasa dipasok 20 ton daging sapi per hari, maka selama bulan puasa ini pasokan mencapai 70 ton per hari.
Hal itu dikatakan Kasie Peternakan Sudin Jakarta Barat, Rahmat Manender kepada Warta Kota Rabu (2/6/2014).. Ia mengatakan, peningkatan pasokan itu untuk merespons permintaan yang sangat besar di pasaran mulai awal bulan puasa.
Untuk permintaan ayam di Jakarta Barat, pada hari biasa hanya 50.000 ekor per hari, pada bulan ramadhan ini sudah meningkat sekitar 20 persen, yakni 60.000 ekor perhari.
"Daging sapi ini berbeda dengan ayam potong. Permintaannya bisa meningkat hingga lebih dari 100% selama bulan Ramadhan ini berdasarkan pantauan kami di supermarket ," ujarnya.
Kasie Pengawasan dan Pengendalian Sudin Peternakan Jakarta Barat, Panghotan Nahot, mengatakan tidak ada kendala dalam memenuhi pasokan kedua daging tersebut.
"Sampai sekarang belum ada kendala kekurangan pasokan karena sudah kami antisipasi jauh-jauh hari," tuturnya.
Namun di lapangan, harga daging melambung tinggi. Menanggapi hal tersebut Nahot mengaku pihaknya tidak dapat mengintervensi harga pasar. Menurutnya semua diatur mekanisme pasar, jadi harga tersebut ditentukan dari rumah potong.
" Pemerintah tidak bisa menentukan operasi pasar. kami hanya mengawasi saja dan merekomendasikannya kepada Bulog. Nanti Bulog yang kemudian akan melakukan operasi pasar," katanya.
Saat ini harga daging ayam per ekor sudah mencapai Rp 40.000 dan akan terus meningkat sampai Rp 50.000 per ekor, padahal harga normal Rp 30.000 per ekor. Sementara daging sapi saat ini sudah mencapai Rp 100.000 per kg dan menjelang lebaran bisa mencapai kisaran Rp 120.000-Rp 150.000 per kg. (Wahyu Tri Laksono)