News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2014

50 Ribu Kendaraan Pemudik Diprediksi Masuk via Kulonprogo

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Lalu lintas Polda Metro Jaya, membagikan peta mudik kepada pengendara yang melintas di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2014). Dirlantas Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Radio Sonora membagikan 20.000 peta mudik dan 2.000 takjil. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Sekitar 50 ribuan kendaraan pemudik diperkirakan akan masuk ke wilayah DIY melalui Kulonprogo akhir pekan mendatang. Akhir pekan diperkirakan akan menjadi puncak arus mudik Lebaran 2014 ini.

Dihimpun dari Posko Pantau Arus Mudik, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dushubkominfo) Kulonprogo, jumlah kendaraan yang melintas dari arah barat terus mengalami peningkatan. Baik sepeda motor, mobil pribadi, bus umum, hingga truk angkutan. Pada H-5 (23/7/2014), terpantau jumlah kendaraan melintas sebanyak 31.003 unit.

Kepala Bidang Angkutan, Terminal dan Perparkiran Dinas Perhubungan Komuniasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kulonprogo, Joko Trihatmono, meksipun ada peningkatan per harinya, pola peningkatan arus kendaraan memang tidak secara signifikan terjadi di hari-hari awal. Pemudik biasanya lebih memilih melakukan perjalanan ketika sudah semakin mendekati hari raya, H-1 atau H-2.

“Kami perkirakan ada 56 ribu kendaraan per hari yang masuk menuju timur melalui DIY saat puncak arus mudik. Tahun kemarin saja saat puncak bisa mencapai 55 ribu kendaraan,” kata Joko, Kamis (24/7/2014).

Menurutnya, grafik kendaraan yang melintas dari hasil pantauan memang sudah menunjukkan peningkatan. Jumlahnya berkisar 1.200 kendaraan per jam. Pada pada pukul 10 pagi H-4 kemarin, sudah ada 1396 kendaraan lewat. Sementara, pada H-5 , kendaraan lewat di waktu yang sama hanya sejumlah 879 kendaraan yang lewat.

Adapun saat ini arus kendaraan lebih banyak didominasi kendaraan pribadi. Kendaraan berat seperti truk angkutan barang sesekali juga masih terlihat meski ada ketentuan sterilisasi pada H-4. Hal ini menurut Joko menjadi imbas pengalihan arus dari jalur Pantura terkait rusaknya jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah. Meski begitu, dia menegaskan yang berwenang melakukan penindakan adalah polisi.

“Satu atau dua angkutan barang memang masih lewat. Mungkin karena pengalihan dari utara belum sepenuhnya lancar. Jembatan darurat di sana kan hanya bisa dilewati kendaraan berbobot maksimal 10 ton. Lebih dari itu mau tak mau ya harus lewat jalur Selatan ini,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini