Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - SAHUR menjadi bagian dalam ibadah puasa. Bagaimana hukum sahur saat menjalankan ibadah puasa dalam pandangan Islam?
H.M. Syaifullah M.Kom, Kepala KUA Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung menjelaskan hukum makan sahur adalah sunnah.
Berdasarkan hadits dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: " Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah." (Muttafaqun 'alaih) Al-Imam An-Nawawi berkata: "Para ulama telah bersepakat tentang sunnahnya makan sahur dan bukan suatu kewajiban." (Syarh Shahih Muslim, 7/207).
Dalam riwayat lain, Nabi SAW mendorong kita untuk tidak meninggalkan makan sahur meskipun hanya dengan seteguk air. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Sa'id Al-Khudri Ra, ia berkata bahwa Rasululla SAW bersabda: "Makan sahur adalah barakah maka janganlah kalian meninggalkannya meskipun salah seorang di antara kalian hanya minum seteguk air." (HR. Ahmad, hadits hasan, lihat Shahihul Jami'ish Shaghir, 1/686 no. 3683)
Namun, jika ada seorang muslim atau muslimah telah berniat puasa di waktu malam tetapi dia lupa sahur atau terlambat bangun untuk makan sahur maka hendaknya dia melanjutkan puasanya, dan puasanya tetap sah.
Sedangkan untuk puasa sunnah, niatnya boleh setelah terbit fajar selama ia belum makan, minum dan berhubungan badan setelah terbit fajar. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa Nabi SAW pernah pada suatu hari menemui Aisyah ra, lalu beliau bertanya, "apakah engkau punya makanan (hari ini)?" Jawab Aisyah,"tidak punya."
Maka Nabi SAW mengatakan, "Kalau begitu (hari ini) saya puasa." Pernyataan ini disampaikannya untuk menanggapi pembaca yang menanyakan hukum lupa sahur saat puasa.