TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Dengan mengusung tema "Indahnya Berbagi dalam Kebersamaan di Bulan Ramadhan," Alumni Pondok Modern Gontor angkatan tahun 2000, Laviola, bersama dengan Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT), sukses menggelar bakti sosial dan buka bersama di Pesantren Misykatul Ardi, Tangerang Selatan, Sabtu (4/7/2015).
"Sesuai dengan tema yang diangkat, acara buka bersama tahun ini bukan hanya sebagai ajang silaturrahmi untuk mempererat kebersamaan namun juga kami ingin kembali ke pesantren. Alhamdulillah, nuansa Ramadhan di pesantren Tahfidz Qur'an ini insya Allah penuh berkah," kata Ketua Laviola 2000 Regional Jabodetabek, Fauzi Iriyanto, saat memberikan sambutan.
Serangkaian acara bakti sosial dimulai sejak sore hari. Diawali dengan kunjungan dari komunitas WITT yang menggelar bakti sosial dengan menyerahkan bantuan beberapa perlengkapan kebutuhan santri Tahfidzul Qur'an, Misykatul Ardi.
"Kami sangat berterima kasih kepada banyak pihak yang telah banyak memperhatikan pesantren Misykatul Ardi di usia pesantren ini yang masih muda. Ini membuktikan betapa kepedulian ummat terhadap lembaga pesantren Tahfidz Qur'an sangat besar," kata Pengasuh Pesantren Misykatul Ardi, Ustadz Bahrudin atau yang biasa disapa Ustadz Adin.
Saat adzan magrib berkumandang menandakan tibanya waktu buka puasa, sekitar 50 an alumni Gontor angkatan 2000 yang hadir membaur dengan santri para penghafal Qur'an untuk bersantap buka. "Momen buka puasa seperti ini mengingatkan kami pada masa-masa ketika nyantri di Gontor," kata anggota Laviola 2000, Dery Ardiyansyah.
Acara kemudian dilanjutkan dengan solat Isya' dan Taraweh. Selesai solat, acarapun dilanjutkan dengan mendengarkan tausiyah dari Ustadz Adin dan diskusi lepas membahas banyak hal seputar bulan Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan.
Acara ini juga melibatkan anggota Laviola 2000 bersama dengan keluarga anak dan istri. Acara kemudian ditutup dengan untaian kalimat saling mendoakan dari santri Misykatul Ardi dan alumni Gontor angkatan tahun 2000.
Pesantren Misykatul Ardi sendiri adalah pesantren para penghafal Qur'an yang berdiri kurang lebih satu tahun lalu atas pra-karsa dari para dermawan. Pesantren ini tidak memungut biaya sepeserpun dari santrinya dan sejauh ini telah memiliki 15 santri yang muqiimin dan ratusan santri berasal dari penduduk sekitar pesantren.