TRIBUNNEWS.COM - Berpuasa memang menjanjikan pahala yang amat 'menggoda'.
Umat Muslim pun berlomba-lomba menggapai bonus pahala di bulan Ramadan yang penuh nikmat ini.
Nah, bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa bagaimana?
Selama kondisi ibu dan bayi sehat, maka diperbolehkan berpuasa.
Namun, jika khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kekurangan gizi, produksi ASI berkurang, sakit, dan lain sebagainya, maka Islam menyarankan untuk tidak berpuasa
Ada, trik khusus lho agar ibu menyusui tetap bisa berpuasa, pasokan Air Susu Ibu (ASI) untuk si kecil tak berkurang.
Yuk simak manajemen laktasi ibu menyusui yang sedang berpuasa yang disarikan Tribunnews.com dari grup Facebook Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Tetap makan 3 kali
Dengan perubahan jadwal makan, bukan berarti asupan makanan yang dikonsumsipun ikut berubah.
Yang penting, ibu menyusui tetap makan 3 kali sehari dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.
Asupan menu dengan gizi seimbang
Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu.
Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3 kali sehari dengan menu gizi seimbang.
Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu.
Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak. Jangan terlambat berbuka dan jangan makan secara asal yang penting makan ya!
Konsumsi karbohidrat kompleks
Pertama,boleh mencoba konsumsi sumber karbohidrat kompleks agar bisa membantu membuat ibu menyusui tidak lemas di tengah hari.
Karbo kompleks seperti beras merah lebih lama diproses tubuh sehingga pelepasan gula menjadi energi berlangsung bertahap. Kondisi ini dapat lebih menjamin kebutuhan energi ibu sampai berbuka.
Makan sayur lebih banyak saat berbuka
Kedua, konsumsi sayur dan buah lebih banyak saat berbuka atau malam hari dan konsumsi protein lebih banyak saat makan sahur.
Protein menjadi sumber energi, yang diolah terakhir setelah karbohidrat dan lemak. Asupan protein ini sesuai bagi busui yang membutuhkan banyak cadangan energi.
Sementara serat pada buah dan sayur membantu menjaga asupan vitamin dan menjaga kesehatan pencernaan ibu selama menyusui.
Usahakan stop makanan instant selama puasa ini ya, karena makanan seperti mie instant biasanya hanya mengandung kalori yg membuat kenyang tetapi minim nilai gizinya.
Boleh tambah suplemen
Ketiga, silakan konsumsi suplemen vitamin dan mineral jika diperlukan. Tanyakan kepada dokter suplemen apa yang baik untuk ibu menyusui saat berpuasa karena saat ibu menyusui berpuasa, yang terpengaruh biasanya adalah kadar micro nutrients (elemen-elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang kecil seperti zinc, magnesium, dan potassium), namun itu bukanlah masalah.
Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur
Jika bisa minum air putih sebanyak dua liter (sekitar 10-12 gelas sehari), ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, teh manis hangat dan susu.
Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
Jika bisa, hindari teh dan kopi saat sahur karena bersifat diuretik, yang menyebabkan ibu sering buang air kecil. Akibatnya ibu berisiko kekurangan cairan akibat seringnya cairan dibuang.
Istirahat yang cukup dan tetap menyusui
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran.
Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakinsering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.