Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Masjid Jami Angke (Al-Anwar) yang sudah berdiri sejak 1751 ini mnejadi saksi bisu sejarah perjuangan Indonesia melawan Belanda.
M. Habib, Pengurus Masjid Jami Angke menjelaskan lantai dua Masjid Angke ini sempat jadi tempat pengintaian musuh Indonesia, yakni Belanda saat perjuangan merebut Kemerdekaan RI.
"Ini terdiri dari dua lantai yang meliputi lantai dasar, untuk ibadah dan musyawarah sedangkan lantai atas untuk pengintaian," tutur generasi ke-11 Tubagus Angke tersebut pada Selasa (7/6/2016).
Disebutkan lantai atas berfungsi untuk tempat pengintaian, Habib menambahkan sejak masjid tersebut dibangun, itu memang betul-betul digunakan untuk mengintai pasukan Belanda.
"Jadi dulu digunakan untuk mengintai gerak-gerik Belanda. Kalau dari jauh sudah ada tanda-tanda mau ke sini mengarah ke Masjid, yang ada di lantai atas segera memberi tahu yang di bawah," ujarnya.
Uniknya, menurut Habib, hal yang dilakukan orang-orang di lantai dasar, setelah mendengar informasi tersebut langsung melakukan shalat atau mengaji.
"Ya, ada yang pura-pura lagi ngaji. Ada yang melakukan gerakan shalat padahal ngga lagi shalat. Biar disangka orang baik-baik yang tidak memberontak," tutur Habib.
Pengurus ke-8 salah satu masjid tertua ini mengatakan Masjid Jami Angke selain menjadi tempat ibadah juga menjadi tempat mengumpulkan kekuatan.
"Belanda itu kan dulu licik, nah pejuang kita mau melawan ya kumpulin kekuatan juga di sini. Makanya ada buat pengintai, kasih tahu ke lantai bawah supaya buru-buru melakukan kegiatan yang dianggap tidak memberontak padahal kita nyusun rencana dan kumpulin kekuatan di sini," jelasnya.