Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Bicaranya memang cadel, tapi ini tak membuat Adi Nugroho (30), warga Pelangi Utara 2 no 2 Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa Tengah merasa kesulitan mengajar mengaji kepada santrinya.
Sudah delapan tahun Adi mengajar mengaji di Taman Pendikan Alquran (TPA) Masjid Pelangi Mojosongo,Solo, Jateng.
Supaya yang disampaikan kepada santrinya bisa diterima, Adi selalu membuat silabus atau rencana pelaksanaan pembelajaran.
Silabus tersebut selalu menjadi pegangan dia dalam setiap kali mengajar.
Disamping itu dia juga menuliskan materi di papan tulis sebelum pelajaran/mengaji dimulai.
"Apa yang saya ajarkan kepada santri, saya tulis dahulu di papan. Supaya mereka bisa mengerti apa yang saya ajarkan," katanya saat ditemui di Masjid Pelangi, Mojoaongo, Solo, Jateng, Minggu (12/6/2016).
Adi mengatakan, ada sekitar 70 santri di TPA Masjid Pelangi Mojosongo.
Tapi dirinya hanya mengajar mengaji santri kelas III dan IV SD (sekolah dasar).
Sementara santri lainnya diampu oleh empat guru/ustaz.
TPA Masjid Pelangi masuk setiap Senin, Rabu dan Jumat mulai pukul 16.00 WIB.
“Selama puasa Ramadan masuknya tetap tiga hari, Senin, Rabu dan Jumat tidak ada perubahan,” kata mahasiswa semester dua dari Ma’had Abu Bakar As Shiddiq Surakarta.
“Bedanya selama Ramadan ada buka puasa bersama,” ucap mahasiswa jurusan Bahasa Arab.(*)