Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Di setiap sudut Kota Makassar sangat sering kita jumpai penjualan takjil berupa es buah, es teler dan es cendol.
Dari macam-macam minuman khas berbuka puasa ini banyak yang menggunakan bahan dasar cendol.
Bahkan cendol juga kadang terlihat dijual dalam bungkusan sebelum diolah menjadi makanan maupun minuman khas berbuka puasa.
Tak hanya di pinggir jalan tetapi juga di Bazar Ramadan maupun di pasar tradisional.
Namun tahukah anda dari mana cendol yang beredar di Makassar dan sekitarnya diproduksi?
Salah satu lokasi yang disebut 'Kampung' Cendol ada di Jl Barukang Raya Lr 116 Kecamatan Tallo.
Di kawasan padat penduduk tersebut terdapat empat produsen cendol yang telah beroperasi selama puluhan tahun.
Bahkan ada yang masih memproduksi cendol hingga generasi ketiga. Salah satunya yang masih beroperasi yakni Yanti (38).
Menurut Yanti, dia adalah generasi ketiga di keluarganya yang memproduksi cendol.
"Masih nenek saya yang bikin cendol dulu, saya ingat masih kecil sudah ikut juga bikin bahkan dulu nenek ku itu masih dia yang bikin sendiri tepungnya. Kalau sekarang kan kita sudah beli tepung," kata Yanti saat ditemui, Minggu (12/6/2016).
Sekitar 30 meter dari rumah Yanti dengan melewati lorong sempit yang hanya diperuntukan untuk sepeda motor, kembali kita bisa temui satu lagi rumah produksi cendol.
Pemiliknya yakni Hj Halijah (65) yang hingga kini masih juga aktif mengawasi cara pembuatan cendol.