News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2016

Pemuda Tampan Asal Indonesia Jadi Imam Rutin Salat Tarawih di Lebanon

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fitrah Alif Tama yang menjadi imam salat tarawih di Lebanon

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Galuh Palupi Swastyastu

TRIBUNNEWS.COM - Tentu tak semua orang dipandang mampu untuk menjadi imam dalam kegiatan salat berjamaah.

Seorang imam salat mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dari jamaahnya.

Ia harus mampu membaca bacaan-bacaan salat dengan tepat dan benar dalam memimpin kegiatan salat berjamaah.

Menjadi imam di Indonesia sendiri bisa dibilang tak terlalu susah.

Mayoritas dari masyarakat mungkin hanya mendengarkan lantunan saja, sedangkan soal tajwid dan makna lebih banyak tidak diperhatikan karena minimnya ilmu.

Jika di Indonesia demikian, di Timur Tengah sana tentu tidak.

Karena orang-orang di sana setiap harinya menggunakan bahasa Arab, maka menjadi imam salat tentu menjadi tantangan yang lebih sulit ketimbang di Indonesia karena jamaahnya mengerti betul tentang bacaan salat yang benar.

Tapi siapa sangka jika imam salat di sebuah masjid di Lebanon justru seorang warga Indonesia?

Bahkan ia adalah pemuda yang masih berusia 19 tahun.

Fitrah nama pemuda itu, dipercaya untuk menjadi imam rutin dalam kegiatan salat tarawih berjamaah di sebuah masjid di Lebanon.

Lalu siapa sebenarnya Fitrah itu?

Berikut TribunSolo.com (Tribunnews.com Network) merangkum sedikit cerita tentang pribadi pemuda tersebut.

1. Asli Indonesia

Asli Indonesia, 19 tahun, masih muda, tapi dipilih untuk jadi imam salatnya orang-orang Timur Tengah, siapa sebenarnya pemuda ini?

Ya, remaja satu ini bernama Fitrah Alif Tama, pemuda asli Palembang yang sedang berkuliah di Lebanon mengambil S1 di Fakultas Syariah.

Melihat sosoknya secara sekilas tidak ada yang istimewa.

Tapi jangan salah, begitu ia tiba di masjid, masyarakat asli wilayah tersebut akan menyambutnya dengan hormat.

Tempat salatnya bahkan telah dipersiapkan secara khusus di bagian bagian paling depan saf pertama alias jadi imam.

Pemuda ini memang sangat dihormati, bahkan oleh orang-orang sepuh di sana.

2. Jadi imam di dua masjid besar

Entah bagaimana awalnya, Fitrah kini ditunjuk menjadi pengisi jadwal tetap salat tarawih di dua masjid besar kota Tripoli.

Ia menjadi imam di Masjid Al Khoirot dan Masjid Jinan secara bergantian.

Tentu itu merupakan sebuah kepercayaan yang sangat besar.

Apalagi salat tarawih bisa dibilang salat yang banyak jumlah rakaatnya.

Jamaahnya sendiri kebanyakan memang orang-orang Lebanon.

Uniknya, jamaah Fitrah ini tak hanya terdiri dari pemuda-pemuda seumuran dengannya, tapi juga orang-orang tua yang cukup sepuh.

Bahkan tokoh penting masjid pun juga ikut jadi makmumnya.

Benar-benar luar biasa, dan mungkin cuma satu-satunya pemuda Indonesia yang mendapatkan kesempatan macam ini.

3. Anak didik Ustad Yusuf Mansur

Terpillih menjadi imam di dua masjid besar Lebanon, dapat dipastikan jika Fitrah memang bukan pemuda biasa.

Ternyata ia adalah seorang hafiz hafal Al-Qur’an 30 Juz.

Kalau ditelusuri lebih dalam lagi, ternyata Fitrah ini merupakan santri dari Pondok Pesantren Darul Qur’an binaan dari Ustaz Yusuf Mansur.

Bekal seorang Fitrah jadi imam dua masjid besar Lebanon adalah ilmu yang didapatkannya di Darul Qur’an.

Makin kagum dengan sosok satu ini yang potensinya luar biasa.

4. Tak pernah tinggalkan peci

Dalam setiap kali menjadi imam, Fitrah punya ciri tersendiri yang membuatnya berbeda dengan orang lain.

Fitrah sangat konsisten memakai pakaian salat yang Indonesia banget.

Mulai dari peci hitam, baju koko putih plus sarung.

Salat di tanah Arab, memimpin para jamaah yang isinya juga penduduk setempat, tapi pakai pakaian yang sangat Indonesia.

Sungguh mengagumkan pemuda ini. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini