TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kebutuhan gizi saat berpuasa atau tidak, sebenarnya sama, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah seimbang.
Sebenarnya, metabolisme dalam tubuh tidak akan berkendala atau mengalami perubahan signifikan saat berpuasa sebab tubuh mudah beradaptasi.
Namun, pola makan yang salah bisa membuat tubuh gampang lemas ketika menjalani puasa.
Semisal, makan sebanyak-banyaknya di saat berbuka dan sekedarnya di waktu sahur. Padahal yang baik adalah makan secara bertahap di waktu berbuka dan makan dalam jumlah yang cukup di saat sahur.
Saat berpuasa, ada masa dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi dalam rentang waktu cukup panjang. Agar dapat berfungsi baik, sel-sel tubuh harus mendapat gizi dan energi dalam jumlah cukup setiap saat. Kebutuhan itu bisa didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
Sedangkan vitamin dan mineral berguna membantu proses pembentukan energi.
Meski sama-sama sumber energi, karbohidrat, lemak dan protein memiliki sifat berbeda. Karbohidrat, terutama dalam bentuk gula, sangat cepat diproses sel-sel tubuh menjadi energi. Sebaliknya, lemak dan protein memerlukan waktu lebih lama untuk diproses menjadi energi. Sehingga, lemak dan protein kurang bermanfaat memenuhi kebutuhan energi instan.
"Disarankan, saat berbuka puasa, konsumsi makanan yang manis-manis agar energi yang terkuras saat berpuasa segera terganti. Kurma sangat disarankan sebagai makanan membatalkan puasa karena mempunyai kandungan tinggi karbohidrat dan kaya serat. Kurma juga bagus untuk santapan sahur," kata Anastasia Aprilia Setiawati AMG RD, Kepala Bagian Gizi SMC RS Telogorejo Semarang
Makanan berlemak, semisal gorengan, sebenarnya tidak apa namun jangan berlebih. Imbangi dengan sayuran dan buah-buahan untuk melarutkan lemak. (tribunjateng/dini suci)