Laporan Wartawan TribunSolo.com, Galuh Palupi Swastyastu
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah foto yang diunggah oleh akun Facebook bernama Nur Santo telah membuat netizen trenyuh.
Nur Santo memotret seorang nenek yang tampak sudah sangat renta.
Berbaju kebaya hijau dan berkerudung merah, nenek itu tampak sedang menunduk.
Di depannya ada tumpukan bawang putih yang telah dibungkusi dengan plastik.
Namun bukan hal itu yang menjadi perhatian netizen, melainkan apa yang sedang dilakukan oleh nenek tersebut.
Nenek Ro, nama nenek tersebut, tengah membaca Alquran dengan sangat khusyuk.
Sembari berjualan, sembari menunggu pembeli, nenek itu tetap ingat kepada yang Maha Pemberi.
Tangannya tekun meniti baris demi baris ayat suci seakan memastikan bacaannya agar tetap runtut.
Menurut Nur Santo, Nenek Ro berjualan bawang putih di emperan toko oleh-oleh Endang Jaya, Jalan Pemuda, Pasar Rejowinangun, Magelang, Jawa Tengah.
Satu plastik bawang, ia jual dengan harga Rp 20 ribu.
"Beliau berjualan dari pagi sampai sore...monggo jika ada yang berkenan silaturahim dengan mbahnya dipersilahkan...jika perlu saya antarkan ke beliau...suwun," tulis Nur Santo.
Foto yang dipotret olehnya itu pun membuat hati netizen trenyuh.
"Subhanallah....terharu liat nenek ini, masih rajin tadarus sambil berjualan," tulis Isna Aje.
"Keren mas Santo...jadi terharu...semoga yg masih muda gak mau kalah ya.." tulis Lilis Machfuri.
Nur Santo mengaku tidak sengaja mendapatkan foto tersebut, ia pun kemudian menggagas penggalangan dana untuk Nenek Ro.
Ia mempersilakan kepada netizen yang tergerak untuk memberikan tali asihnya kepada Nenek Ro dan menyiapkan nomer rekening yang telah ia umumkan di akun Facebooknya.
Penggalangan dana tersebut rencananya akan dibuka hingga Minggu, 19 Juni 2016.
"Semua tali kasih akan diberikan kepada beliau sepenuhnya, dan laporan pemasukan akan dilaporkan setiap hari," tulisnya.
Menurut Nur Santo, sejumlah relawan juga telah melakukan survei ke kediaman Nenek Ro di Kampung Gaten, Kelurahan Jurangombo Selatan, Kota Magelang pada Rabu kemarin.
Nur Santo menyebutkan dari hasil survei itu diketahui bahwa kondisi tempat tinggal nenek yang telah berusia 90 tahun itu jauh dari kata layak huni.
Karena keempat anaknya telah menikah dan tinggal dengan keluarga masing-masing.
Nenek Ro hanya hidup sebatang kara.
Rumah yang ditinggali Nenek Ro kecil dan terlihat kumuh.
Hanya ada satu penerangan pemberian tetangga yang iba.
Rumah Mbah Ro yang sebagian terbuat dari papan kayu itu terdiri dari beberapa ruangan.
Ruang tamu hanya terdapat sebuah kursi lusuh yang dilapisi karung beras kotor.
Di sudut ruangan itu ada sebuah lemari berisi piring dan gelas yang sudah tidak terawat.
Begitu juga dengan kamar mandi yang sempit.
Di dalam kamar tidurnya, hanya ada satu kasur yang sudah sangat tipis sebagai alas Nenek Ro tidur sehari-harinya.
Hal itu tentu sangat tidak baik untuk kesehatan Nenek Ro yang sudah berusia lanjut.
Untuk memasak makanan, Mbah Ro masih menggunakan tungku kayu.
Wanita lansia itu juga mengandalkan bantuan raskin 4 kilogram per bulan untuk makan setiap hari.
Melihat kondisi sang nenek yang memprihatinkan itu, Nur Santo berharap penggalangan dana yang ia lakukan akan bisa sangat membantu Nenek Ro.
Hingga hari ini penggalangan dana yang dilakukan oleh Nur Santo sudah terkumpul Rp 2.645.045.