News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2016

Ngabuburit dengan Iqropolly, Game Mirip Monopoli Berisi Pengetahuan Dasar Agama Islam

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Permainan ini merupakan karya mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengadopsi nilai-nilai dasar agama Islam.

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Anak-anak di Kampung Cimanggu Wates, Kelurahan Kedungjaya, Tanahsareal, Kota Bogor punya cara seru untuk menghabiskan waktu ngabuburit.

Berkumpul di pelataran Musala Nurul Ikhlas, anak-anak mulai dari usia pendidikan usia dini (PAUD) dan SD ini asyik bermain permainan seru bernama Iqropolly.

Permainan ini merupakan karya mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengadopsi nilai-nilai dasar agama Islam.

Iqropolly ini menyerupai game monopoli, namun peraturannya berbeda.

Para Pencetus Iqropolly, yakni Agung Suharyana mahasiswa Fakultas Ekonomi Rosyid Amrulloh mahasiswa Fakultas Pertanian, Novan Aji Imron mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia, Muhammad Yusuf mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Rasi Tamadhika mahasiswa Fakultas Ekonomi manajemen.

Ketua kelompok, Agung Suharyana menjelaskan Ada 23 kotak dalam papan Iqropolly, dimana di tiap kotaknya terdapat tantangan yang berhubungan dengan agama islam.

"Permainan ini berisi metode pengajaran dasar-dasar Islam namun tidak membosankan," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (15/6/2016).

Lanjutnya, tantangan yang ada di tiap kotak, seperti membaca doa-doa, hafalan doa salat, dzikir, nama-nama nabi dan rasul, nama-nama malaikat, dzikir, zakat, infaq dan sedekah dan lainnya.

Melalui permainan ini, anak-anak bisa mengenal dasar-dasar agama Islam dengan cara menyenangkan dan tak membosankan.

"Nanti bila anak-anak bisa melakukan tantangannya, akan mendapatkan poin. Agar tak membosankan, kita juga tambahkan alat peraga seperti boneka dongeng," ujarnya.

Permainan ini bisa dimainkan oleh 5 orang anak, dan harus didampingi minimal satu orang dewasa.

Pendamping uga akan dibekali buku panduan untuk mengetahui aturan-aturan permainan.

"Jadi di buku itu pendamping bisa tahu batasan-batasan materi yang diberikan kepada anak-anak," katanya.

Ia menuturkan, permainan ini juga bisa digunakan sebagai alat untuk dakwah dan mengajarkan agama Islam.

Pihaknya juga berencana telah memproses hak paten agar bisa digunakan oleh khalayak banyak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini