Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Selama bulan puasa ada baiknya ummat muslim lebih sering mendekatkan diri ke Allah SWT dengan memperbanyak melakukan ibadah di masjid.
Di sana, mereka bisa beribadah kepada Allah SWT dengan khusyuk dan tenang.
Namun, jika ingin istirahat di masjid tidak juga diharamkan.
Selama bulan Ramadan ini banyak orang yang menghabiskan waktu di masjid untuk tidur setelah melakukan ibadah.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bogor, Ahmad Fathoni mengatakan, tidur di masjid sah-sah saja, asalkan mengikuti adab-adabnya.
"Pertama ia harus suci dari hadas kecil maupun besar, kedua saat masuk masjid harus dengan kaki kanan dahulu, dan membaca doa masuk masjid," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
Selain itu, orang dianjurkan untuk melakukan salat Tahiyatul Masjid, dengan tujuan untuk menghormati si 'pemilik' masjid, dalam hal ini Allah SWT.
Setelah itu, sebelum tidur ada baiknya untuk mengucapkan niat bahwasannya dia tidur di masjid untuk beribadah.
"Niatkan saya iktikaf di masjid ini sunnah karena Allah taala," ucapnya.
Dalam posisi tidur juga tidak boleh sembarangan.
Kaki sebaiknya tidak menghadap langsung ke arah kiblat.
"Jadi kiblat itu merupakan suatu hadapan yang suci, sehingga segala sesuatu yang tidak selayaknya dilakukan itu lebih baik dihindari," kata Ahmad.
Adapun waktu-waktu yang diperbolehkan untuk tidur, salah satunya yakni sebelum waktu Salat Zuhur atau sesudahnya.
Ia menuturkan,tidur yang disyariatkan yakni tidur choirullah, yaitu tidur untuk menguatkan ibadah, seperti satu jam atau setengah jam sebelum waktu solat zuhur.
Agar saat beribadah bisa lebih segar dalam menjalaninya.
"Waktu yang tak dibolehkan untuk tidur yakni Bada (setelah) Subuh dan Bada Ashar. Karena sebagaimana kata rasul bahwa orang yang tidur pada waktu kedua itu bisa mendekatkan diri kepada fakir," ungkapnya.(*)