News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2016

Bukan Beduk Jadi Penanda Berbuka Puasa, di Pangkalpinang Warga Menantikan Siung

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buka puasa

Laporan wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan

TRIBUNNEWS.COM,BANGKA--Ada berbagai penanda waktu berbuka puasa pada saat bulan ramadan dari mulai suara beduk dan azan magrib, hingga penanda lainnya.

Di Kota Pangkalpinang ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada penanda khas waktu berbuka puasa yang hanya ada saat bulan ramadan yaitu suara raungan sirine dari kantor pusat PT Timah‎ Tbk.

Suara sirine ini dikenal warga dengan sebutan Siung.

Alat ini sendiri berbunyi pada saat waktu berbuka puasa dan pada waktu memasuki waktu sahur pukul 02.30 WIB dan saat memasuki waktu Imsyak.

Tak jelas sejak kapan Siung ini menjadi penanda waktu berbuka puasa di Kota Pangkalpinang, yang jelas Siung ini sudah puluhan tahun berjasa menjadi penanda waktu berbuka puasa warga Pangkalpinang.

Pada hari-hari biasa, Siung ini menjadi penanda waktu masuk kantor dan waktu pulang kerja bagi karyawan PT Timah Tbk.

Suara sirine khas tersebut berupa speaker besar yang ditopang menara di Kantor pusat PT Timah Tbk.

"Itulah salah satu keunikan di Pangkalpinang saat bulan puasa yaitu suara Siung penanda berbuka puasa," ungkap Aday Mahendra warga Ampui Pangkalpinang.

Menurutnya, suara Siung sebagai penanda berbuka puasa ini dapat didengar jelas warga Pangkalpinang di Kelurahan Rejosari, Kampung Opas, Pangkalbalam hingga Selindung.

"Kalau wilayah lainnya suaranya terdengar samar-samar seperti di arah Jalan Muntok dan jalan Koba," ujar Aday.

Indra warga Pangkalpinang yang kini merantau di Jogja mengungkapkan suara Siung sebagai penanda berbuka puasa tidak bisa ditemukan di daerah lain kecuali di kota Pangkalpinang.

"Selama di daerah orang belum pernah menemui penanda berbuka seperti Siung yang ada di Pangkalpinang. Terus terang selama di rantau terutama pada bulan puasa ini rindu mendengar suara Siung tersebut," beber Indra.

Sedangkan Apri warga Gabek mengungkapkan, dulunya saat ia masih kecil suara raungan Siung terdengar jelas saat masuk waktu berbuka puasa dan waktu Sahur dan Imsyak.

"Tapi sekarang kayaknya suaranya tidak terlalu jelas lagi. Apa karena alatnya sudah tua atau karena sudah banyak gedung-gedung tinggi," ungkapnya.(wan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini