Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, umat muslim semakin gencar untuk beribadah.
Terang saja, di malam sepuluh terakhir ini, ada momen yang sangat dinanti-nanti oleh para umat muslim, yakni Malam Lailatul Qadar.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya, Ahmad Fathoni mengatakan Malam Lailatul Qadar merupakam malam yang sangat spesial di Bulan Ramadhan ini.
"Dalam Al-Qur'an dijelaskan kalau Malam Lailatul Qadar lebih baik dari malam seribu malam. Pada malam itu Allah menurunkan para malaikatnya dengan seizin Allah SWT untuk memperbaiki permasalahan manusia," katanya kepada TribunnewsBogor.com (Tribunnews.com Network).
Lanjutnya, pada malam itu, malaikat itu diizinkan oleh Allah SWT untuk datang kepada manusia yang sedang beribadah.
Menurut, sebagian ulama mereka itu diusap oleh malaikat untuk dikabulkan doa-doanya.
Jaminan Allah SWT bagi orang yang beribadah pada malam Lailatul Qadar ini sangat luar biasa.
Orang yang beribadah pada malam itu diibaratkan seperti beribadah selama seribu bulan, atau sama dengan 82 tahun.
Namun, Allah SWT merahasiakan kapan turunnya malam Lailatul Qadar itu.
Ada ciri-ciri yang bisa dirasakan saat malam Lailatul Qadar turun.
"Dari keterangan Imam Gazali, para ulama mengatakan saat itu (malam Lailatul Qadar) cuacanya sangat menenangkan dan membuat nyaman, anginnya sepoi tak besar tak kecil. Pada malam itu juga seseorang yang merasakan malam Lailatul Qadar itu hatinya diberikan ketenangan, kenyamanan manakala mereka merasa dekat dengan Allah SWT," ujarnya.
Biasanya, menurut keterangan ulama Malam Lailatul Qadar turun pada malam ganjil di akhir Ramadhan.
Untuk itu, tak aneh bila masjid-masjid dipenuhi orang yang beriktikaf.
"Para umat muslim yang iktikaf di masjid dengan beribadah, seperti salat wajib dan sunnah, zikir, tadarus dan lainnya. Kalau dia sudah masuk ke masjid dan niatnya karena Allah taala, insya Allah semua yang dilakukan di masjid adalah ibadah," kata Ahmad.