Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada hari ke-17 bulan Ramadhan, Pesantren Khusus Yatim As-Syafi'iyah menggelar ketahanan pembacaan Alquran usai Salat Subuh sampai sebelum Magrib atau waktu berbuka puasa.
Ketahanan membaca Al-Quran dengan waktu sekitar 12 jam ini dilakukan ratusan anak yatim yang tinggal di pesantren tersebut.
"Ini sudah berjalan 39 tahun, setiap tanggal 17 di Bulan Ramadhan rutin digelar, ketahanan membaca Al-Quran, dalam rangka Nuzulul Quran," kata Atriadi Musthofa salah seorang pengurus pesantren kepada Tribunnews.com, Minggu (4/6/2017).
Menurutnya, ratusan anak yatim dari SD sampai kuliah mengikuti pembacaan kitab suci.
"Dimulai dari habis Subuh sampai jam 5 sore, kadang-kadang sampai Magrib, tapi pimpinan memberi kesempatan untuk mandi jelang berbuka," katanya.
Atriadi menjelaskan, bagi yang kuat dan sukses maraton membaca Al-Quran selama waktu yang ditentukan bakal mendapatkan penghargaan.
"Mentok mungkin di juz 23 atau 22. Belum ada yang khatam memang. Mereka hanya istirahat waktu Salat Zuhur dan Ashar saja, setelah itu ambil posisi lagi," katanya.
Meskipun berat karena menjalani puasa, dia yakin, belasan orang mampu mengikuti ketahanan membaca Al-Quran hingga waktu yang ditentukan.
"Kami pantau juga, setiap satu jam diperhatikan dapat berapa juz," kata Atriadi.