TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Alquran merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukzizat melalui perantara malaikat Jibril as.
Isi kandungan Alquran sendiri tidak lain adalah firman-firman Allah SWT yang disampaikan melalui ayat-ayat suci berbentuk tulisan Arab dan bahasa Arab.
Pada umumnya Al-Quran memiliki ukuran yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
Namun tidak pada Al-Quran yang dimiliki warga Bogor, Jawa Barat satu ini.
Al-Quran yang diketahui milik KH. Tubagus Muhammad Tamyiz, warga Kampung Parakan Kembang, RT 4/ 1, Desa Pasir Jambu, Sukaraja, Kabupaten Bogor ini memiliki ukuran yang jauh berbeda dengan Al-Quran pada umumnya.
Pasalnya, Al-Quran tersebut memiliki ukuran yang tergolong sangat kecil, yakni hanya sebesar ibu jari orang dewasa atau sekitar 10 mm x 10 mm dengan lebar 5 mm.
Saking kecilnya, tidak semua orang dapat membaca ayat-ayat Al-Quran ini meski dibantu dengan kaca pembesar.
Tamyiz menuturkan, Al-Quran itu merupakan pemberian Pangeran Wijayakusuma, salah satu pejuang Islam pada masanya.
Lalu, secara turun-temurun dari buyut hingga diwariskan ke ayahnya Hj. TB Miftahudin dan terakhir diwariskan kepada Tamyiz.
“Al-Quran ini dulunya pemberian Pangeran Wijayakusuma kepada buyut saya sampai akhirnya diwariskan kepada saya sekitar tahun 1994 saat saya mau ke Tanah Suci. Al-Quran ini lengkap ada 30 juz, dari dulu sudah begitu” ujar Tamyiz kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (8/7/2017).
Menurut Tamyiz, Al-Quran tersebut kini telah berusia sekitar 500 tahun. Namun sayang, dirinya mengaku tak tahu bagaimana awal atau karya siapa Al-Quran kecil itu.
"Kalau kata orangtua saya ini dari Pangeran Wijayakusuma, bila dilihat dari jaman Pangeran Wijayakusuma sampai sekarang ini kira-kira sudah 500 tahunan, mungkin Al-Quran ini bisa jadi satu diantara Al-Quran terkecil di dunia,” ungkapnya.
Al-Quran itu pun kini tersimpan rapih di dalam rumahnya. Tak sedikit warga yang datang ke rumah Tamyiz untuk mencoba membacanya atau hanya sekedar melihatnya.
Tamyiz menambahkan, Al-Quran itu tidak akan dijual sebab menurutnya Al-Quran tersebut merupakan warisan leluhur sebagai bukti kebesaran Islam.
"Waktu itu ada yang nawar, tapi tidak saya jual, karena ayah saya berpesan untuk selalu menjaga dan merawat Al-Quran ini, mungkin nanti akan saya turunkan nuga kepada anak cucu selanjutnya," pungkasnya. (Tribun Bogor/Mohamad Afkar Sarvika)