News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2018

Ini yang Terjadi Pada Tubuh Kalau Makan Gorengan Saat Buka Puasa, Yuk Intip Trik Dari Ahli Gizi

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan aneka gorengan sebagai menu pembuka saat berbuka puasa.

Menurut Ides Haeruman Taufik SKM, seorang ahli gizi dari Bandung gorengan lebih baik dikonsumsi saat sahur lantaran memiliki kandungan lemak yang tinggi.

Jika mengonsumsi lemak saat sahur, seorang muslim akan cukup kuat berpuasa lantaran masa metabolisme lemak berlangsung selama 9 jam.

"Makanan lemak memiliki gizi yang tinggi. Satu gram lemak akan menyuplai 9 kalori, dan kalau karbohidrat dan protein itu metabolismenya 4 jam, lemak 9 jam. Makanya kalau sahur harus ada makanan yang digoreng yang ada lemaknya," ungkapnya.

Penderita Maag Hindari Makanan Ini

Ada sejumlah makanan yang harus dihindari pengidap maag saat berpuasa.

Ides mengatakan pengidap maag harus menghindari makanan yang terlalu asam dan pedas.

Makanan yang mengandung gas seperti ubi dan bergetah pun perlu dijauhi.

"Makanan bergas seperti ubi itu untuk pegidap maag bisa memperparah lambungnya," ujarnya, saat ditemui di RSHS, Jumat (27/5/2018).

Ia menekankan pentingnya mengatur jumlah asupan kalori harian.

Jika di luar bulan ramadan asupan makanan berjumlah 1.500 kalori, di bulan ramadan pun asupan kalori harus sama.

"Permasalahannya ketika mengalami kekurangan kalori, dia akan memecah cadangan di otot dan hati dalam bentuk glikogen sehingga gula darah akan normal kembali. Tapi bagi pengidap diabetes, ini tidak bisa terjadi. Maka asupan kalori jumlahnya harus sama," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini