Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CASABLANCA - Menikmati indahnya bulan suci Ramadan kali ini, tidak ada salahnya jika kita menjelajahi dunia melalui keindahan bangunan suci umat Islam yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Tribunnews pun menyajikan keistimewaan Ramadan ini hanya untuk anda.
Satu dari sekian banyak masjid yang menarik perhatian Tribunnews kali ini adalah Masjid Hassan II Casablanca.
Seperti yang diketahui dari namanya, masjid megah ini terletak di kota Casablanca, Maroko, dan didirikan atas keinginan Raja Hassan II.
Dikutip dari laman Sacred-Destinations, Selasa (29/5/2018), Masjid Hassan II ini tergolong sebagai masjid yang pembangunannya cukup lama.
Pembangunannya bisa diselesaikan pada tahun 1993 lalu.
Tergolong sebagai salah satu masjid terbesar dan terindah di dunia, bangunan ini sangat berkilau dan memiliki kekayaan arsitektur luar biasa jika dibandingkan dengan peninggalan bangunan sejarah yang ada di kota tersebut.
Masjid Hassan II dirancang oleh arsitek Prancis Michel Pinseau yang mulai membangun masjid ini sejak Juli 1986 di atas tanah reklamasi yang terletak di daerah kumuh dekat laut.
Masjid ini dibangun atas perintah Raja Hassan II dan awalnya diharapkan bisa selesai dibangun saat sang raja berulang tahun ke-60 pada 9 Juli 1989 silam.
Namun ternyata penyelesaian pembangunan masjid ini terjadi pada 4 tahun kemudian, yakni pada 30 Agustus 1993.
Proyek pembangunan Masjid Hassan II diperkirakan menelan biaya hingga mencapai $ 800 juta.
Hampir semua material bangunan masjid tersebut berasal dari Maroko, satu-satunya pengecualian adalah granit putih impor dan lampu gantung kaca yang didatangkan dari Murano, dekat Venesia.
Sementara marmer bangunan itu berasal dari Agandir, kayu cedar dari Atlas Tengah, sedangkan granit berasal dari Tafraoute.
Lebih dari enam ribu pengrajin terkemuka Maroko dipekerjakan untuk mengolah bahan-bahan lokal tersebut ke dalam dekorasi yang rumit, tentunya untuk memperindah keseluruhan struktur bangunan.
Saat pengerjaan konstruksi tersebut telah melewati batas waktu yang ditentukan, yakni awal 1990-an, nyaris 1.500 orang bekerja siang hari dan seribuan orang bekerja pada malam hari untuk mempercepat penyelesaian proyek besar itu.
Apa yang bisa kita lihat di dalam bangunan Masjid Hassan II ini ?
Masjid Hassan II ini terbuka bagi seluruh umat muslim pada waktu salat fardhu dan untuk pelaksanaan salat Jumat.
Sedangkan para pengunjung yang beragama non-muslim bisa memasuki masjid dengan didampingi pemandu.
Para pemandu itu akan mendampingi sambil menerjemahkan sejarah masjid dalam bahasa Inggris.
Tur ini dilakukan selama beberapa kali setiap harinya.
Karakteristik yang paling khas dari Masjid Hassan II adalah lokasinya yang menampilkan pemandangan yang menakjubkan.
Jika melihat ke bawah, hamparan Samudra Atlantik terlihat membentang luas.
Uniknya, bagian dari lantai masjid itu terbuat dari kaca, sehingga jamaah pun dapat berlutut langsung seperti berada di atas laut.
Namun, ternyata keistimewaan itu hanya bisa dinikmati oleh kerabat kerajaan dan tidak diizinkan untuk para pengunjung.
Anda tidak perlu kecewa, karena ada pemandangan lainnya yang bisa anda nikmati.
Jika anda melihat ke bagian atap bangunan masjid, ada atap yang bisa secara otomatis terbuka sehingga akan terlihat pemandangan langit yang indah.
Hal itu bisa membuat anda mengagumi kebesaran Allah SWT melalui ibadah di bawah langit yang indah dan di atas samudra, seperti yang diinginkan oleh Raja Hassan II.
Pada ketinggian 689 kaki, terdapat menara Masjid Agung yang menjadi bangunan berstruktur tertinggi di Maroko.
Bahkan menara Masjid Agung ini juga dianggap sebagai menara tertinggi di dunia.
Pada malam hari, lampu laser akan memancarkan sinar dari puncak menara dan mengarahkan menuju Mekkah, penuh dengan makna religi.
Bangunan ini pun dirancang tahan terhadap guncangan gempa.
Gaya arsitektur bangunan Masjid Hassan I menampilkan pengaruh Moor yang cukup kuat, mengingatkan Alhambra dan Mezquita di Spanyol.
Lengkungan tapal kuda pada desainnya juga terlihat sangat bagus, baik di luar maupun dalam masjid.
Dindingnya pun diukir secara teliti dengan berbagai pola yang rumit.
Area salat di masjid ini dilapisi karpet berwarna merah, sementara di bagian bawah, anda juga bisa melihat air mancur bergaya Turki.
Bagaimana, tertarik mengunjungi masjid ini ?